“Kejadiannya tanah gerak itu awal bulan Ramadan. Itu udah mulai ambles,” ujar Dudung belum lama ini.
Bencana tersebut juga masih terjadi hingga hari ini. Kontur tanah hari demi hari makin ambles hingga kini kedalaman 2 meter.
“Nah, terakhir, ya, sekarang ini, sekarang tanah tuh masih suka bergerak terus ke bawah. Rumah saya yang terdampak bagian dapur. Jadi amblesnya itu sekitar 1-2 meter lah,” ucapnya.
Baca Juga:KH Abdul Chalim Berjuang Bersama Hizbullah, Layak Menyandang Gelar Pahlawan NasionalBank Kuningan Raih 3 Penghargaan Top BUMD Award Nasional
Kendati mengancam rumahnya, Dudung kini enggan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Menurutnya, rumah yang telah ditempati sejak 20 tahun lalu itu masih bisa ditempati.
Terpisah, Bupati Majalengka H Karna Sobahi menanggapi bencana alam pergerakan tanah di Desa Cisalak Kecamatan Lemahsugih. Pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD untuk mengambil langkah-langkah, antara lain membuat usulan meminta bantuan kepada pemerintah pusat.
“Langkah-langkah kita ya dengan kelembagaan yang ada BPBD selalu bersiaga dan mengambil langkah.Kami juga sudah membuat usulan-usulan untuk segera meminta bantuan kepada pemerintah pusat,” ujar dia.
Sembari mengupayakan hal itu, Karna bersyukur peristiwa di wilayah selatan tersebut tak berdampak terhadap korban jiwa. “Tapi kan (alhamdulillah) pada intinya bagaimana tidak sampai terjadi korban jiwa,” katanya.
Jauh sebelum itu, lanjut Karna, pemerintah daerah sejatinya sudah melakukan langkah antisipasi menjelang musim hujan kemarin. Namun kelemahannya terletak bagaimana titik lokasi bencana tidak bisa diprediksi secara pasti.
“Sementara kalau musim kemarau kebakaran, itu sudah dipetakan dari awal juga. Kemarin Puskesmas Bantarujeg kan, nah itu skala besar juga karena menyangkut dengan bangunan dan tidak hanya tanahnya, kemudian Lemahsugih (pergerakan tanah),” jelas dia. (hsn)