Sun Go Kong kemudian melompat bahkan dengan berkali-kali melompat dan mendarat pada suatu tempat yang hanya terdapat lima batang tiang. Ia mengira telah mencapai ujung dunia.
Sebagai penanda bahwa dirinya telah sampai di tempat itu, ia menulis pada tiang-tiang itu kalimat ‘Bikkhu Agung yang Sama Kedudukannya dengan Surga’, kemudian mengencinginya.
Sun Go Kong kemudian melompat kembali ke telapak tangan Buddha untuk mengklaim kemenangan taruhannya. Ia terkejut seteah menyadari bahwa kelima tiang tersebut adalah kelima jari tangan Buddha.
Baca Juga:Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon Sudah Luluskan 464 DokterDua Guru Besar Baru IAIN Cirebon Perkuat Mutu Akademik
Sun Go Kong segera berusaha melarikan diri, tetapi Buddha menindihnya dengan telapak tangan yang berubah menjadi gunung. Gunung tersebut disegel dengan mantra Om Mani Padme Hum dalam huruf emas. Sun Go Kong terkurung di sana selama lima abad.
Lima abad kemudian, Dewi Kwan Im sedang mencari-cari pengikut untuk melindungi Bhiksu Tong Sam Cong, seorang penziarah Dinasti Tang, yang ingin membuat perjalanan ke India untuk memperoleh sutra agama Buddha.
Pada saat Sun Go Kong mendengar hal itu, dia menawarkan diri untuk ditukar dengan kebebasannya. Dewi Kwan Im memahami bahwa Sun Go Kong sangat sulit dikendalikan, Dewi Kwan Im kemudian memberi Bhiksu Tong Sam Cong sebuah cekak rambut (bandana) ajaib, hadiah dari Buddha.
Ketika Sun Go Kong kemudian ditipu untuk memakainya. Ternyata, cekak itu tidak dapat dilepaskan lagi. Dengan mantra khusus, cekak itu dapat mengetat dan mengakibatkan kesakitan yang tidak tertahankan pada kepala Sun Go Kong.
Supaya adil, Dewi Kwan Im juga memberi Sun Go Kong tiga bulu yang istimewa yang boleh digunakan dalam keadaan yang mendesak. Di bawah pengawasan Bhiksu Tong Sam Cong, Sun Go Kong diperbolehkan melakukan perjalanan ke Barat.
Sun Go Kong membantu Bhiksu Tong Sam Cong dengan setia dalam perjalanannya ke India. Mereka pergi juga bersama ‘Pigsy’ nama lain dari Cu Pat Kai dan ‘Sandy’ nama lain dari Siluman Air yang menawarkan diri untuk menebus dosa mereka.
Keselamatan Bhiksu Tong Sam Cong seringkali terancam oleh setan-setan serta makhluk-makhluk gaib yang lain yang mempercayai bahwa daging Tong Sam Cong apabila dimakan dapat menambah umur.