RAKCER.ID – Tim Task Force Keraton Kacirebonan mengumumkan peluncuran Proyek Smart Kasultanan Kacirebonan, Sabtu (6/5/2023) lalu. Proyek ini merupakan inisiatif untuk memposisikan Cirebon sebagai tujuan wisata unggulan berbasis digital.
Proyek yang dilaksanakan melalui kemitraan dengan beberapa stakeholder, seperti pemerintah daerah, swasta, pelaku pariwisata dan pemangku kepentingan industri yang memanfaatkan teknologi mutakhir untuk meningkatkan pengalaman pengunjung dan mempromosikan pariwisata berkelanjutan.
Ketua Tim Task Force, Ir H Hendra Hartono MM menjelaskan, melalui Proyek Smart Kasultanan Kacirebonan, pengunjung Cirebon akan memiliki akses ke berbagai layanan dan fasilitas canggih, termasuk peta digital dan interaktif.
Baca Juga:Saatnya Generasi 5G Melek Investasi, Simak Mamfaatnya!Kisah Kera Sakti Sun Go Kong, Fiktif atau Fakta? Ini Kata Budayawan Tionghoa
Proyek yang berpusat di Keraton Kacirebonan ini akan mencakup pengembangan pusat informasi pariwisata mutakhir, yang akan berfungsi sebagai penghubung bagi pengunjung dan memberikan informasi real-time tentang atraksi, acara, dan akomodasi.
“Inti dari Proyek Smart Kasultanan Kacirebonan adalah komitmen terhadap keberlanjutan dan pariwisata yang bertanggung jawab,” ujar Hendra kepada Rakcer.Id.
Hendra menambahkan, sebagai salah satu contoh benda pusaka yang ada di Keraton Kacirebonan bakal dipasang barcode atau QR code yang bisa discan pengunjung untuk mengetahui informasi terkait pusaka tersebut.
Sebab itu, proyek Smart Kasultanan Kacirebonan merupakan langkah maju yang besar bagi pariwisata di Cirebon, dan kami sangat senang menjadi yang terdepan dalam inisiatif ini.
“Kami berharap dapat bekerja sama dengan komunitas lokal dan pengunjung untuk menciptakan industri pariwisata yang dinamis dan berkelanjutan yang menguntungkan semua pemangku kepentingan,” katanya.
Selanjutnya kegiatan Tim Task Force dalam jangka pendek akan melaksanakan beberapa kegiatan untuk memperkuat pondasi ekosistem ini diantaranya kuliner, merchandise, budaya dan event organizer serta melaksanakan kegiatan Table Top di awal bulan September.
Sementara sasaran jangka menengah Tim Task Force akan menyusun Roadmap Visit Kasultanan Kacirebonan dalam jangka 10 tahun ke depan. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah menjadikan Cirebon sebagai bagian pusat ekonomi, pusat budaya dan pendidikan.
Baca Juga:Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon Sudah Luluskan 464 DokterDua Guru Besar Baru IAIN Cirebon Perkuat Mutu Akademik
Pada pertengahan tahun 2021, Presiden Jokowo telah menetapkan percepatan pembangunan Kawasan Rebana yang meliputi Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, dan Kota Cirebon.