RAKCER.ID – Belakangan ini tepatnya pada tanggal 11 mei 2023 Bank Syariah Indonesia telah mengalami galat atau gangguan system yang tentunya akan menimbulkan kerugian dalam beberapa hal. jika kalian ingin tahu kira kira apa saja kerugian yang dialamin oleh Bank Syariah Indonesia atas gangguan sistwm yang mereka alami. Yuk simak artikel ini sampai selesai
Baru-baru ini, Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami masalah teknis atau galat yang menyebabkan layanan online dan ATM mereka tidak dapat diakses oleh mayoritas nasabah pada tanggal 11 Mei 2023.
Akibatnya, BSI mengalami kerugian yang cukup besar karena adanya beberapa transaksi yang tertunda atau gagal dilakukan oleh nasabah.
Bank Syariah Indonesia telah mengeluarkan pernyataan resmi dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh seluruh nasabah mereka akibat masalah teknis yang dialami oleh Bank Syariah Indonesia.
Baca Juga:Wajib Tahu Berikut 7 Tips Belanja Dengan BijakWajub Kunjungi 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Jawa Tengah Berikut
Selain itu, BSI juga mengatakan bahwa mereka akan mengkaji dan mengevaluasi kerugian yang terjadi akibat masalah gangguan teknis tersebut.
Sejauh ini, belum ada informasi resmi mengenai besarnya kerugian yang dialami oleh BSI yang telah akibat masalah gangguan teknis yang dialami oleh Bank Syariah Indonesia tersebut.
Akan tetapi, BSI telah mengklarifikasi bahwa mereka akan menyelesaikan masalah tersebut dan menanggung semua biaya yang terkait dengan gangguan teknis atau sistem yang telah terjadi pada saat itu.
Akan tetapi, sebagai nasabah atau pelanggan, kita juga perlu menyadari bahwa kerugian tidak selalu berupa uang atau kehilangan saldo, tetapi juga dapat berupa ketidaknyamanan dan kepercayaan yang hilang dari para pelanggan atau nasabah.
Oleh karena itu, Bank Syariah Indonesia harus memperhatikan hal-hal seperti ini dengan lebih serius agar seluruh nasabah atau pelanggan merasa aman dan nyaman menggunakan layanan Bank Syariah Indonesia.
Penting bagi Bank atau perusahaan lainnya untuk terus memperbaiki dan meningkatkan sistem serta protokol keamanan mereka agar terus mampu menghin dari masalah teknis atau sistem yang dapat mengakibatkan kerugian pada mayoritas nasabah atau pelanggan yang mereka mereka.
Hal ini juga merupakan bagian dari bentuk tanggung jawab sosial dan hal yang etis dilakukan bagi Bank atau perusahaan lainnya dalam menjaga kepercayaan dan kepuasan pelanggan yang mereka miliki. (*)