“Kalau ruang kelas sebetulnya sudah cukup maksimal, terdapat enam ruang kelas, satu ruang guru. Toilet dan mushola tersedia bisa memanfaatkan ruang kelas. Harapan ke depan ada tenaga guru tambahan agar masyarakat bisa menyekolahkan anaknya di sini,” tutur Asikin.
Saat ini, karena minimnya guru dan murid, hampir semua tingkatan kelas belajar di satu ruangan. Sekat ini dianggap efektif walaupun menurut murid merasa kurang nyaman karena belajar di satu ruang kelas sementara di antara murid berbeda pelajaran.
Putri, murid Kelas III, berharap bisa belajar di satu ruang kelas yang khusus ditempati teman seangkatannya, agar belajar bisa lebih nyaman.
Baca Juga:5 Mantan Ketua KNPI Berlabuh di Golkar, Mayoritas Parpol Incar 10 Kursi DPRDSatreskrim Amankan 4 Pelaku Penipuan Jamaah Umrah, Total Kerugian Rp941 Juta
“Kalau belajar ya ramai, kita bisa tahu pelajaran kelas II dan I, bagaimana mereka belajar. Mereka juga tahun sekarang kelas III sedang belajar apa, karena gurunya ya sama,” katanya.
Jika gurunya banyak, dia pun berharap di sekolahnya bisa ada aktivitas ekstrakurikuler seperti halnya di sekolah lain. (hsn)