Hal senada diungkapkan Kepala Bidang Pemasaran Kepariwisataan Budpar kabupaten Majalengka, Ria Restiana SSos MSi, saat dihubungi via ponselnya.
Menurut dia, sedikitnya terdapat tiga hal yang harus diperhatikan terkait dengan upaya dan strategis yang harus dan akan dilaksanakan pihaknya menyikapi adanya data persentase kunjungan wisatawan asal malaysia ke Jawa barat yang mencapai 15% tersebut.
Yang pertama kata dia adalah dengan mengembangkan objek-objek wisata melalui peningkatan fasilitas wisata mulai dari atraksi, amenitas, maupun aksesibilitasnya.
Baca Juga:Peduli Balita Stunting, Diskominfo Indramayu Salurkan Makanan TambahanBalas Dendam Geng Motor Meresahkan, Polisi Pastikan Pesan Berantai Melalui WA Hoaks
Kedua, tentunya dengan meningkatkan event atau pertunjukan sebagai daya tarik wisata mulai dari budaya tradisi masyarakat, kearifan lokal, hingga ekonomi kreatif, sementara untuk strategi yang ketiga adalah dengan memberikan kemudahan layanan bagi tourism.
“Tiga langkah itu akan terus kami tingkatkan, guna memberikan kenyamanan sekaligus pelayanan kepada para turis, agar mereka bisa lebih betah lagi untuk berkunjung ke Majalengka,” paparnya.
Sementara itu, Reto Wulandari sekretaris PHRI kabupaten Majalengka juga memberikan komentar terkait hal tersebut.
Menurut wanita yang juga tercatat sebagai pendidik di SMK Pariwisata Majalengka tersebut menambahkan, upaya yang dilakukan pihaknya adalah dengan meningkatkan kerjasama dengan Disparbud Provinsi Jawa barat dan sejumlah pihak lainya.
“Kebetulan hari ini kami sedang menghandle media Malaysia dan Air asia yang akan mengexplore tempat wisata Majalengka, Cirebon, Kuningan, ini salah satu upaya kerja sama disparbud provinsi dan Airasia juga media Malaysia untuk mempromosikan membuat paket wisata majalengka dan sekitarnya,” jelasnya. (hsn/pai)