RAKCER.ID – Kemiskinan di Kabupaten Cirebon harus ditekan. Salah satu caranya, melalui pendidikan. Melalui penguatan sumber daya manusia (SDM). Prosesnya, tidak mudah. Membutuhkan waktu yang lama.
Karena ketika SDM-nya sudah terbekali dengan didikan yang baik, kemajuan di masa depan bisa terprediksi. Itu disampaikan Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsing SE MSi usai melakukan monitoring ke SDN 2 Pegagan Kecamatan Palimanan, kemarin.
Ayu, sapaan akrab wakil bupati, mengatakan bahwa pihaknya memberikan dukungan kepada siswa SD yang sedang mengikuti ujian sekolah.
Baca Juga:Warga Ngeluh Lampu Merah Talun Kabupaten Cirebon Lama Mati, Dibiarkan Tak Ada PerbaikanPAN Kabupaten Cirebon Siap Jihad Bantu Rakyat, Borong Suara di Pemilu 2024
Ia berharap, anak-anak ini ke depan bisa menjadi anak yang cerdas dan mampu bersaing di dunia kerja, agar kemiskinan di Kabupaten Cirebon bisa ditekan.
“Kita harus tekan kemiskinan dari hulu, mulai dari pendidikan dasar,” kata Ayu.
Pihaknya pun meminta kepada guru, agar mereka memberikan pendidikan maksimal dengan penuh kasih sayang. “Nanti sudah otomatis bisa menghasilkan anak-anak berakhlak baik, soleh dan solehah, cerdas serta bisa menjadi seorang pemimpin ke depannya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Ronianto SPd MM mengatakan ujian sekolah tingkat Sekolah Dasar ini dimulai dari hari Senin 22 Mei hingga 27 Mei 2023.
Ronianto berharap, semua siswa yang mengikuti ujian sekolah di Kabupaten Cirebon semuanya lulus dan bisa melanjutkan ke tingkat SMP.
“32.499 siswa yang ikut ujian sekolah, baik sekolah negeri dan swasta harus 100 persen lulus semua dan bisa melanjutkan ke SMP. Karena daya tampungnya, diperkirakan 50 persen untuk SMP Negeri. Jadi, ada kuota 17.000, sisanya bisa diserap oleh sekolah swasta,” ungkapnya.
Disinggung terkait sistem zonasi saat PPDB tingkat SMP, dirinya mengatakan bahwa sistem zonasi di Kabupaten Cirebon masih fleksibel.
Baca Juga:HARUS TAHU! Ini Risiko Daftarkan Bacaleg di Menit-menit AkhirSoal Kerusakan Jalan di Kabupaten Cirebon, Komisi III DPRD Dorong Inovasi Pemkab
Karena sekarang, untuk masuk ke tingkat SMP tidak begitu berat. Pasalnya, daya tampung disejumlah SMP masih belum terpenuhi.
“Rata-rata di Kabupaten Cirebon hanya ada beberapa sekolah yang penuh, sisanya masih banyak yang kosong,” imbuhnya.
Lebih lanjut Ronianto menjelaskan, pihaknya pada tahun ini akan menerapkan bahwa tidak ada siswa yang terkena Drop Out (DO) dan putus sekolah. Bahkan, Disdik Kabupaten Cirebon bekerjasama dengan semua pihak untuk mengatasi masalah DO ini.