Indeks Kemiskinan Menurun di Jabar, RK: Tidak Ada Lagi Desa Tertinggal

PRESENTASI. Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menjelaskan, menjelang akhir jabatannya indeks kemiskinan menurun di Jabar. Hal itu disampaikan di depan tokoh masyarakat dan ulama Kota Cirebon, Selasa 7 Februari 2023. 
PRESENTASI. Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menjelaskan, menjelang akhir jabatannya indeks kemiskinan menurun di Jabar. Hal itu disampaikan di depan tokoh masyarakat dan ulama Kota Cirebon, Selasa 7 Februari 2023. FOTO: PEMPROV JABAR FOR RAKYAT CIREBON
0 Komentar

RAKCER.ID – Masa jabatan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan berakhir di bulan September 2023 ini. Menjelang akhir jabatannya, indeks kemiskinan menurun di Jabar. Hal itu disampaikan Ridwan Kamil di depan tokoh masyarakat dan ulama Kota Cirebon, Selasa 7 Februari 2023.
Indeks kemiskinan menurun di Jabar, ungkap pria yang akrab disapa Kang Emil ini, karena selama lima tahun menjabat banyak program unggulan yang sudah terealisasi dan dirasakan oleh masyarakat Jawa Barat. Tentunya program-program ini untuk kemajuan Jawa Barat sesuai dengan tage line “Jabar Juara”.
Melalui program unggulannya itu, Kang Emil yang berduet dengan Uu Rizanul Ulum itu berhasil membuat indeks kemiskinan menurun di Jabar. Ini menjadi salah satu poin keberhasilan Kang Emil.
“Di Jawa Barat kemiskinan menurun, tidak naik tidak stabil. Turunnya angka kemiskinan tentunya hasil kerjasama pemprov dengan pemerintah di bawah Kota dan Kabupaten,” kata Kang Emil dalam Silaturahmi Gubernur Jawa Barat Bersama Tokoh Masyarakat dan Ulama Kota Cirebon.
Prestasi lainnya, dari provinsi di pulau jawa, menurutnya, hanya Pemprov Jawa Barat satu-satunya provinsi yang memberikan dana desa sebesar 3,5 triliun pertahunnya. Suntikan dana desa hanya untuk mensejahterakan dan memajukan masyarakat desa di Jawa Barat.
“Satu-satunya provinsi yang memberi dana desa, nilainya 3,5 triliun per tahun, hasilnya di Jawa Barat sudah tidak ada lagi desa yang tertinggal, dan bertambahnya desa yang mandiri,” jelasnya.
Mengenai desa, lanjut Emil, tidak ada lagi desa yang gagap teknologi, dalam hal ini program desa digital salah satu program unggulan Pemprov Jawa Barat.
“Kami juga menguggulkan program satu desa satu hafidz (Sadesha), program sadesha ini sudah banyak mencetak ribuan penghafal al-quran,” paparnya.
Bukan hanya pengembangan SDM saja, Emil juga, menuturkan, pengembangan investasi di Jawa Barat meningkat karena infrastruktur di Jawa Barat dianggap para investor paling lengkap.
“Kenapa investor senang di Jabar, karena infrastruktur dianggap paling lengkap dan paling efisien se Indonesia. Seperti tol, dan Bandara Kertajati. Jadi investasi di Jabar jadi meningkat,” tandasnya. (*) 

0 Komentar