RAKCER.ID – Film Hotel Mumbai merupakan salah satu film yang bercerita tentang serangan teroris di sebuah hotel mewah di India. Disutradarai oleh Anthony Maras, Film Hotel Mumbai terinspirasi dari film dokumenter Surviving Mumbai tentang serangan teroris yang terjadi pada 26 November 2008 di Taj Mahal Palace Hotel di India.
Selain Dev Patel, Hotel Mumbai dibintangi oleh Armie Hammer, Nazanin Boniadi, Anupam Kher, Tilda Cobham-Hervey, Jason Isaacs, Suhail Nayyar, Nagesh Bhosle, dan Natasha Liu Bordizzo. Film yang rilis tahun 2018 ini akan tayang di Trans bioskop TV, Rabu (24/5/2023) pukul 21.45 WIB.
Film Hotel Mumbai terinspirasi dari kisah nyata teror yang terjadi di Taj Mahal Palace Hotel. Sekelompok teroris dari Pakistan melakukan pengeboman dan penembakan membabi buta di hotel Mumbai Hotel yang tayang perdana secara global di Festival Film Internasional Toronto 2018. Film ini kemudian meraup pendapatan box office sebesar US$21,1 juta, tidak jauh berbeda dengan anggaran produksi US$200. $17,3 juta.
Baca Juga:Tina Turner Ratu Rock and Roll Meninggal Dunia di Usianya yang Ke 83 Tahun, Ini Berita SelengkapnyaSinopsis Film White House Down, Film Tentang Gedung Putih yang dikuasai Teroris akan Tayang Bulan Juni 2023
Sinopsis Film Hotel Mumbai
Film ini didasarkan pada peristiwa nyata serangan teroris di Taj Mahal Palace Hotel di Mumbai, India pada November 2008. Pada 26 November 2008, Arjun (Dev Patel) meninggalkan istri dan putranya ke Mumbai, tempat dia bekerja di Taj Mahal Palace Hotel yang megah. Tak lama kemudian, kota di India ini diguncang oleh gelombang serangan teror yang menghancurkan, membuat kota metropolitan yang ramai ini menjadi kacau.
Di jantung kawasan wisata kota, teroris Jihadis Laskar e Taiba (LeT) yang berbasis di Pakistan bertanggung jawab atas beberapa pemboman saat orang-orang bersenjata berjalan melewati kota, menghancurkan segala sesuatu yang terlihat dan menembak orang yang tidak bersalah. Mereka memaksa masuk ke sebuah hotel bergengsi di Mumbai, di mana banyak anggota staf dan tamu disandera.
Dengan polisi setempat yang tidak siap menghadapi ancaman seperti itu, satu-satunya harapan yang dimiliki para sandera adalah diri mereka sendiri. Mereka harus bekerja sama untuk melarikan diri dari para teroris, dan bertahan hidup dalam perjuangan putus asa untuk hidup mereka.