RAKCER.ID – Pendangkalan saluran irigasi di wilayah Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu mengakibatkan pasokan air ke areal persawahan tersendat. Kondisi ini dipicu sedimentasi hingga berdampak pada dua desa.
Menyikapi tersendatnya pasokan air tersebut, Kuwu Kedokanbunder, Muhammad Waskim bersama Camat Kedokanbunder Atang Suwandi berupaya melakukan penanganan. Salah satunya meminta kepada Pemkab Indramayu untuk mengirimkan alat berat.
Melalui Dinas PUPR, Bupati Indramayu Nina Agustina pun merespons dan mengirimkan satu unit ekskavator untuk menangani tersendatnya pasokan air ke areal pesawahan, Kamis 25 mei 2023.
Baca Juga:Gali Bakat Seni Pelajar Lewat Festival, Generasi Muda Harus Berkiprah di Tingkat NasionalT Terpaksa Habisi Majikan, Motif Pembunuhan Ibunda Politisi Golkar Terus Didalami
Lalu operasional pengerukan saluran irigasinya dilakukan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi para petani.
Menurut Waskim, saluran irigasi yang mengalami pendangkalan tersebut merupakan saluran tersier perbatasan Desa Kedokanbunder dan Cangkingan. Letaknya di Blok Rangdu Loro dengan panjang 1,5 kilometer.
Dia mengungkapkan, air di saluran tersebut tidak bisa masuk ke sawah dan debitnya sangat kecil. Hal ini dikarenakan dasar saluran tersebut sangat dangkal. Kondisi tersebut sudah terjadi sejak lama dan harus dilakukan normalisasi.
“Saya bersama para petani mengucapkan terima kasih kepada Bupati Nina Agustina yang telah mengirimkan alat berat melalui Dinas PUPR untuk normalisasi saluran ini,” kata dia.
SementaraCamat Kedokanbunder, Atang Suwandi menyatakan, dengan dikirimkannya alat berat itu diharapkan bisa mempercepat proses normalisasi saluran irigasi tersebut. Terlebih lagi stok air masih ada dan petani sudah mulai menebar benih.
“Setelah proses ini semoga air bisa masuk ke sawah dan debitnya mengalami peningkatan, sehingga petani bisa mengolah sawah dengan tenang dan hasilnya bisa maksimal,” pungkasnya. (tar)