RAKCER.ID – Duck Syndrome adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan fenomena psikologis di mana seseorang tampak tenang dan sukses di permukaan, tetapi sebenarnya mereka merasa stres, tidak bahagia, dan tidak puas dengan diri mereka sendiri. Sebutan ini berasal dari perilaku bebek yang terlihat tenang saat berenang di permukaan air, namun di bawah air mereka bergerak dengan lincah dan tak henti-hentinya.
Fenomena Duck Syndrome sering terjadi di dunia akademik, khususnya di kalangan mahasiswa. Siswa dengan Sindrom Bebek sering terlihat pintar, berprestasi, dan sukses di mata orang lain. Namun, di dalam hati mereka merasa tertekan, tidak aman, dan terus-menerus merasa perlu mempertahankan citra yang sempurna.
Duck Syndrome muncul karena tekanan sosial dan harapan yang tinggi untuk berhasil dalam segala hal. Mahasiswa sering merasa harus tampil sukses di mata orang lain, dan mereka takut untuk mengungkapkan kekurangan atau kelemahan mereka. Mereka khawatir jika orang lain mengetahui bahwa mereka tidak sempurna, citra mereka akan ternoda.
Baca Juga:Recep Tayip Erdogan Kembali Memimpin Turki Pada Pemilu 2023 Turki, Presiden Jokowi Beri Ucapan Selamat !Daftar 5 Game Balapan Mobil atau Motor Offline Android Terbaik yang Bisa Kamu Donwload di Playstore
Akibatnya, sieseorang dengan Duck Syndrome sering mengalami tekanan tinggi, kelelahan, kecemasan, bahkan depresi. Mereka mungkin bergumul dengan perasaan tidak mampu dan tidak berharga karena mereka merasa tidak mampu memenuhi standar yang mereka tetapkan untuk diri mereka sendiri untuk mengatasi Duck Syndrome.
Penting bagi setiap individu yang mengalaminya untuk mengakui bahwa tidak ada orang yang sempurna dan setiap orang memiliki kelemahan dan ketidaksempurnaan. Penting juga untuk berbicara dengan orang lain tentang tekanan yang Anda rasakan dan mencari dukungan dari orang-orang di sekitar Anda. Mendapatkan bantuan profesional dari seorang konselor atau psikolog juga dapat membantu individu mengatasi stres dan kecemasan yang mereka rasakan.
Juga, sebagai masyarakat, kita perlu melawan budaya yang menekankan kesempurnaan dan mendorong orang untuk menjadi diri mereka yang sebenarnya. Menghargai kerentanan dan menghormati individu sebagai manusia yang kompleks dengan kekuatan dan kelemahan merupakan langkah penting dalam mengatasi Duck Syndrome dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan empati.
Duck Syndrome merupakan fenomena yang penting untuk dipahami, baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat. Dengan lebih memahami tekanan dan ekspektasi yang dapat menyebabkan Sindrom Bebek, kita dapat lebih peduli dan mendukung satu sama lain dalam perjalanan hidup yang penuh tantangan ini . (*)