4. Pertimbangan Kebudayaan dan Tradisi:
Wisuda juga memiliki nilai kebudayaan dan tradisi yang kuat dalam beberapa masyarakat. Dalam budaya tertentu, wisuda dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari perjalanan pendidikan dan merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap mahasiswa.
Masyarakat dan keluarga sering kali menempatkan tekanan besar pada mahasiswa untuk menghadiri wisuda sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial. Dalam hal ini, wisuda dianggap wajib karena melibatkan ekspektasi dan tanggung jawab sosial.
5. Kebebasan Pribadi dan Preferensi:
Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki kebebasan untuk memilih apakah akan menghadiri wisuda atau tidak. Keputusan tersebut mungkin dipengaruhi oleh nilai-nilai pribadi, keyakinan, atau pertimbangan lainnya.
Baca Juga:5 Oleh-Oleh Khas Kuningan: Yuk Nikmati Keindahan Budaya Melalui RasaGear 5 Luffy: 5 Fakta Tentang Awakening Luffy Dalam Anime One Piece
Beberapa orang mungkin merasa bahwa wisuda tidak memiliki makna yang signifikan bagi mereka dan lebih memilih untuk merayakan kelulusan mereka secara pribadi atau dengan keluarga terdekat. Dalam hal ini, wisuda bukanlah kewajiban tetapi menjadi pilihan pribadi yang dihormati.
Bagi sebagian orang, wisuda adalah momen penting yang harus dirayakan dan dihadiri sebagai penghargaan terhadap usaha dan kerja keras mereka selama studi. Namun, bagi yang lain, wisuda mungkin tidak memiliki signifikansi yang sama atau memiliki kendala finansial dan logistik tertentu.
Menghormati keputusan pribadi dan menghargai pencapaian akademik merupkan pilihan yang tepat, baik melalui partisipasi dalam upacara wisuda atau melalui bentuk perayaan lainnya yang sesuai dengan nilai-nilai dan preferensi individu.(*)