Sementara itu, industri kecap Maja Menjangan mengatakan tidak menaikkan harga kecap. Sebab, pembelian kedelai telah dilakukan pada bulan Juni 2022 lalu ketika harga kedelai sudah mengalami penurunan harga.
“Beli di Rp12.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp15.000 per kilogram. pembelian kedelai baru akan dilakukan kembali Juni tahun ini,” kata karyawan Maja Menjangan, Oman.
Rahmat Mulyana salah satu produsen kecap terbesar di Majalengka dengan merek Ayam Jago mengatakan, hingga saat ini belum menaikkan harga walaupun terjadi kenaikan harga bahan baku.
Baca Juga:Kecap Asli Majalengka Tembus Pasar Arab Saudi, Andalan di Restoran Seberang Masjidil Haram4 Lokasi Kemah di Sindangwangi Kabupaten Majalengka, Bikin Betah Turis Amerika
Untuk harga eceran masih menjual seharga Rp8.000 per botol dan bentuk krat seharga Rp6.600 (isi 30 botol). Pangsa pasar kecap Ayam Jago adalah pedagang kaki lima seperti pedagang sate, batagor, ayam lamongan, pedagang bubur, mi dan sebagainya. Wilayah pemasarannya selain Majalengka adalah Indramayu dan Cirebon.
“Sekarang belum menaikkan harga, entah nanti,” katanya.
Industri Kecap Asli Majalengka Mulai Mengalami Penurunan
Namun ketenaran kecap Majalengka tidak beriringan dengan perkembangan industri kecap yang justru semakin terseok di tengah ketatnya persaingan dengan industri besar.
Hal itu bisa dilihat dari sejumlah eks pabrik kecap di Majalengka yang sudah beralih fungsi, hanya sedikit saja pabrik kecap Majalengka yang masih bertahan, diantaranya pabrik Kecap Segitiga dan Maja Menjangan.
Ketua Asosiasi Pengusaha Kecap Majalengka Deden Herdian Narayana ST, yang juga pemilik merek Kecap Segitiga yang masih bertahan mengatakan, tanda-tanda akan turunya industri kecap di Kabupaten Majalengka dapat dilihat dari semakin berkurangnya jumlah pabrik pengolah kecap.
Bahkan berdasarkan data yang ada, sejumlah daerah penghasil kecap di Majalengka sudah mulai menutup industrinya seperti di Kecamatan Talaga, Majalengka, Dawuan, Kadipaten, Jatiwangi dan Cigasong.
Kondisi itu berbeda dibandingkan tahun 2000-an, dimana jumlah industri kecap di Majalengka masih cukup pesat hingga kecap Majalengka cukup terkenal hingga ke Mancanegara.
“Dari data grafik yang ada, jumlah industri kecap yang ada di Majalengka waktu di puncak kejayaanya mencapai sekitar 54 pabrik. Namun di tahun 2014 hanya sekitar 10 pabrik kecap yang masih bertahan dan di tahun 2013 jumlahnya terus berkurang,” ucapnya.