RAKCER.ID – Ponpes Al Zaytun Indramayu didemo massa Forum Indramayu Menggugat (FIM), Kamis (15/6/2023). Aksi saling dorong di depan Mahad Al-Zaytun yang terletak di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu antara pendemo dan polisi tidak terhindarkan.
Sejumlah tuntutan disuarakan pendemo terhadap Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu. Termasuk mempertanyakan manfaat mahad yang dipimpin Syekh Panji Gumilang tersebut. Teriakan agar Syekh Panji Gumilang hadir menemui massa pun terdengar.
Pantauan di lokasi, massa pendemo datang sekitar pukul 11.30 WIB. Mereka langsung dihadang barisan polisi di depan Ponpes Al-Zaytun. Sejumlah perwakilan massa pun berorasi dari atas mobil komando aksi.
Baca Juga:GEMPA CIREBON: Puluhan Kali Dentuman Keras, Warga Panik Kocar-kacir ke Luar RumahMK Putuskan Sistem Proporsional Terbuka di Pemilu 2024, Petinggi Partai Gelora Bilang Begini
Mereka kemudian merangsek dan berusaha menembus barisan pengamanan dari pihak kepolisian agar bisa mendekat ke area Mahad Al-Zaytun. Aksi saling dorong pun tidak terhindarkan.
Bahkan Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar turun langsung bersama-sama personelnya menahan massa yang terus berusaha memaksa menerobos.
Beruntungnya, aksi saling dorong tidak berlangsung lama. Perwakilan massa kembali melanjutkan orasi, meski kemudian aksi saling dorong kembali terulang.
Koordinator aksi, Sayid Mukhlisin mengatakan, dalam aksi tersebut pihaknya lebih menyoroti kasus agraria seputar tanah Mahad Al-Zaytun.
“Soal penguasaan tanah oleh ponpes ini sangat banyak, ada ribuan hektar. Kita mendesak Kementerian ATR BPN untuk mengusut hal itu,” jelasnya.
Massa juga mempertanyakan soal perizinan terkait sejumlah aset milik Al-Zaytun. Di antaranya galangan kapal maupun dermaga yang dibangun pihak Al-Zaytun.
“Kita mendesak dinas perizinan, itu mereka (pihak Al-Zaytun, red) punya izin gak membangun dermaga, jalan, yang mereka lakukan itu,” ungkapnya.
Baca Juga:El Nino Mengancam, Bagaimana Ketersediaan Air di Jawa Barat? Begini Kondisi Sejumlah Bendungan BesarPPP Usulkan Uu Ruzhanul Ulum Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
Masih disampaikan Sayid, pihaknya juga mendesak Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar mengusut tuntas kasus yang kini membelit Al-Zaytun.
“Kita butuh konfirmasi dari mereka, karena mereka yang paling berwenang,” ujarnya.
Selain itu, massa juga mempertanyakan kelanjutan penanganan kasus dugaan perkosaan yang sudah ditangani Polda Jabar. Bahkan, massa juga mempertanyakan manfaat keberadaan Mahad Al-Zaytun bagi masyarakat sekitar.
Sementara itu, setelah melakukan aksi sekitar 30 menit, massa membubarkan diri dengan tertib.