RAKCER.ID – Sebanyak 327 calon jamaah haji (calhaj) kloter 21 yang merupakan kloter terakhir calhaj asal Kabupaten Kuningan, resmi dilepas menggunakan 9 bus di Masjid At-Taufiq Komplek Islamic Centre, Minggu 18 Juni 2023.
Setelah seluruh calhaj kloter terakhir berkumpul di dalam masjid, Ketua MUI Kabupaten Kuningan DR KH Dodo Syarif Hidayatullah melangsungkan doa bersama agar keberangkatan calhaj mendapat keberkatan sehingga dapat pulang ke Kuningan dengan selamat serta menjadi haji yang mabrur.
Kepala Kemenag Kabupaten Kuningan, Drs H Ahmad Handiman Romdony MSi saat melepas calhaj kloter terakhir menyampaikan pihaknya akan terus berbenah dan memperbaiki sistem pelayanan. Sehingga orang tua yang berangkat haji mendapatkan pelayanan terbaik.
Baca Juga:Bentuk UPT Khusus Pengelolaan Kawasan Strategis Pariwisata, Tugasnya Memelihara Ruang PublikPemkab Gelontorkan Dana Hibah Rp9,125 Miliar, Penggunaan Anggaran Harus Sesuai Proposal
“Insya allah, dengan jumlah total 335 orang calon jemaah haji kloter terakhir dari Kuningan ini, kami akan memberikan yang terbaik baik dari segi pelayanan maupun kenyamanan. Dengan 8 orang petugas yang akan mendampingi selama perjalanan menuju tanah suci,” katanya.
Sementara Bupati Kuningan H Acep Purnama mengucapkan selamat jalan dan menyampaikan doa, agar calon jamaah haji dapat menunaikan ibadah dengan selamat dan khusu pada setiap prosesi pelaksanaan.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Kuningan, saya berdoa agar bapak ibu semua diberikan kelancaran, keberkahan dan keselamatan. Agar dapat khusu menjalankan Ibadah Haji hingga dapat selamat pulang ke rumah masing-masing,” kata Acep.
Bupati Minta Calhaj Kloter terakhir Ikuti Arahan
Bupati juga berpesan kepada para calon jamaah haji agar dapat menjaga kesehatan, menjalin silaturahmi dan komunikasi yang baik, serta disiplin dalam mengikuti seluruh arahan dan petunjuk dari petugas pembimbing haji baik dalam kegiatan ibadah maupun dalam berinteraksi dengan jamaah lainnya.
“Saya berpesan agar bapak dan ibu senantiasa dapat menjaga kesehatan, agar seluruh pelaksanaan ibadah haji dapat tertunaikan baik yang wajib maupun yang sunah,” ujar bupati.
“Serta bisa kembali pulang ke tanah air dengan menyandang gelar haji yang mabrur dan mabruroh yang ditandai dengan peningkatan kualitas dan kuantitas dalam beribadah, baik dalam konteks ibadah vertikal, hablum minalloh maupun hablum minannaas,” ungkap Acep.