RAKCER.ID – Cegukan adalah fenomena yang umum terjadi pada manusia. Saat terjadi cegukan, terjadi juga kontraksi tiba-tiba pada diafragma, yaitu otot yang berperan dalam pernapasan.
Kontraksi ini bersifat refleks dan tidak dapat dikendalikan dengan sengaja. Meskipun cegukan biasanya tidak berbahaya dan hilang dengan sendirinya, namun apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh saat cegukan? Mari kita bahas lebih lanjut!
Kontraksi Diafragma
Cegukan terjadi ketika diafragma, otot yang memisahkan rongga dada dan perut, mengalami kontraksi yang tiba-tiba.
Baca Juga:Daftar Ponsel Realme Terbaru dengan Harga di Bawah Rp 2 JutaHP Android Dengan RAM 4 GB: Review Realme 10 dan Keunggulannya
Kontraksi ini menyebabkan inspirasi yang cepat dan tidak terkontrol, diikuti dengan penutupan tiba-tiba pada pita suara di laring. Itulah sebabnya mengapa cegukan sering kali disertai dengan suara “hik” yang khas.
Penutupan Glotis
Glotis adalah bagian tenggorokan di mana pita suara berada. Ketika cegukan terjadi, glotis menutup secara tiba-tiba, sehingga menghasilkan suara yang khas.
Penutupan glotis ini merupakan respons otomatis yang terjadi bersamaan dengan kontraksi diafragma.
Baja Juga:Manfaat dan Dampak Buruk Sinar Matahari: 4 Panduan Melindungi Diri Anda
Kontraksi Kerongkongan
Selain kontraksi pada diafragma, saat cegukan terjadi, terjadi juga kontraksi pada otot-otot kerongkongan (esofagus). Kontraksi ini membantu mendorong makanan atau cairan yang ada di kerongkongan ke perut.
Rangsangan Saraf
Cegukan bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti makan atau minum terlalu cepat, mengonsumsi makanan pedas atau panas, konsumsi minuman beralkohol, stres, atau perubahan suhu yang tiba-tiba.
Rangsangan-rangsangan ini merangsang saraf di tengah otak, yang kemudian menyebabkan kontraksi tiba-tiba pada diafragma.
Baca Juga:Manfaat dan Dampak Buruk Sinar Matahari: 4 Panduan Melindungi Diri Anda5 Produk SPF Terbaik untuk Melindungi Kulit dari Sinar Matahari di Indonesia
Durasi yang Bervariasi
Cegukan biasanya berlangsung hanya beberapa menit, tetapi dalam beberapa kasus, dapat berlangsung lebih lama, bahkan berhari-hari atau berminggu-minggu.
Cegukan yang berkepanjangan ini disebut sebagai cegukan kronis, dan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang mendasarinya.
Menghentikan Cegukan
Meskipun cegukan umumnya hilang dengan sendirinya, ada beberapa metode yang bisa dicoba untuk menghentikannya. Beberapa metode yang dapat diaplikasikan antara lain:
- Menelan Air: Menelan air dalam jumlah kecil secara berulang-ulang dapat membantu mengendurkan otot-otot yang berkontraksi.
- Menahan Napas: Menahan napas sejenak dapat memberikan tekanan pada diafragma dan membantu menghentikan cegukan.
- Rangsangan di Tenggorokan: Merangsang tenggorokan dengan cara yang lembut, seperti menggigit sejepit lemon atau menghirup bau cuka, dapat membantu mengalihkan perhatian otak dan menghentikan cegukan.