RAKCER.ID– OceanGate Titan ditemukan dalam kondisi sudah berkeping-keping akibat ledakan dahsyat dan menyebabkan 5 orang tewas didalamnya.
Setelah menyelam selama dua jam ke dalam bangkai kapal paling terkenal di dunia kapal selam Titan, yang dijalankan oleh Ekspedisi OceanGate yang berbasis di AS, kehilangan komunikasi dengan kapal pendukung permukaannya pada Minggu pagi.
Pendakian ekor kapal dan dua bagian lambung tekanan adalah di antara lima bagian penting Titan sepanjang 22 kaki (6,7 meter) yang masih ada di area tempat ia dihancurkan.
Tidak ada informasi tentang sisa-sisa manusia didalamnya.
Baca Juga:Banyak Pahala, Ini 4 Amalan Bulan Dzulhijjah yang Bisa dilakukanTerlaris 2023, Oppo Reno 8 T 5G jadi Incaran Para Pemburu Smartphone Keren
Kronologi hilangnya kapal selam OceanGate Titan
Sejak Minggu (18/6), kapal selam wisata yang sedang memeriksa puing-puing Titanic di lepas pantai Kanada menghilang.
Dua miliarder dan CEO perusahaan pariwisata OceanGate termasuk di antara lima orang yang berada di kapal selam itu.
Menurut beberapa laporan, kapal selam turis ini menghilang setelah 1 jam 45 menit menyelam di Samudera Atlantik lepas pantai tenggara Kanada.
Menurut CNN, pelayaran delapan hari OceanGate Titanic Expeditions termasuk berhenti di kapal selam ini. Untuk satu orang bisa melihat bangkai kapal penting ini, dibutuhkan biaya hingga US$250.000 atau hampir Rp3,7 miliar.
Pengunjung pertama kali melakukan perjalanan 400 juta mil (800 juta kilometer) melintasi air dari Newfoundland ke situs kapal karam, yang terletak sekitar 900 mil (1.450 kilometer) di lepas pantai Massachusetts Cape Cod.
Kapal mulai menuju lokasi Titanic pada hari Minggu.
Namun, sekitar satu jam empat puluh lima menit setelah menyelam, kapal kehilangan kontak dengan, kapal pendukung yang membawa kapal selam ke lokasi.
Hari itu, operasi pencarian pun mulai berlangsung.
Kapal selam seberat 23.000 pon, Titan, menurut OceanGate, terdiri dari titanium dan serat karbon.
Baca Juga:Hanya 3 Jutaan, Redmi Note 10 Pro dilengkapi Fitur Canggih dan KerenSiap Sapa Penggemar, Jung Hae In akan Gelar Fan Meeting di Jakarta pada September 2023
Fitur keselamatan modern di kapal ini mencakup sistem real-time hull health monitoring (RTM) yang dapat menilai tekanan kapal dan integritas struktural.
Dengan sistem ini, jika ada masalah dengan kapal, pilot akan menerima alarm “peringatan dini”, memberi mereka cukup waktu untuk kembali ke permukaan dengan aman.
Harry B. Harris Jr., mantan komandan Komando Indo-Pasifik AS, menegaskan bahwa ada kekhawatiran karena kapal selam tersebut belum muncul secara mandiri hingga saat ini.