RAKCER.ID – Pratama Arhan Alif Rifai (lahir 21 Desember 2001) adalah pemain sepak bola profesional Indonesia yang bermain sebagai bek sayap untuk klub Liga 2 Jepang Tokyo Verdy dan tim nasional Indonesia.
Ia dikenal karena lemparan ke dalam dan tendangan bebasnya yang kuat Terbukti  Lemparan jarak jauh mirip roket Arhan berkali-kali mengancam gawang Emiliano Martinez, pada pertandingan FIFA Matchday antara Indonesia vs Argentina Juni kemarin.
Sejak saat itu, media internasional khususnya Argentina mulai menyorotinya. Pratama Arhan, nama yang mungkin belum terlalu sering terdengar di klub Tokyo Verdy, namun siapa sangka, harganya di pasaran kini melonjak drastis! Lemparan tak biasa yang dia miliki menjadi salah satu alasan mengapa harga lemparan sang bek kiri Timnas Indonesia ini meroket hingga mencapai Rp 430 juta pada akhir Juni 2023.
Baca Juga:Menarik ! Pelatih Jeonnam Lee Jang-Kwan Sebut Asnawi Mirip Legenda Manchester United, Ternyata Karena ini !Masjid Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu Diklaim Bisa Bertahan Sampai 5.000 Tahun Lamanya, Hah Kok Bisa?
Meskipun jarang mendapatkan kesempatan bermain dalam skuad utama, namun Pratama Arhan berhasil menarik perhatian dengan aksinya yang unik. Musim ini, namanya hampir terlupakan di Tokyo Verdy karena kesulitan untuk mendapatkan tempat di tim utama.
Faktanya, Pratama Arhan hanya mendapatkan kesempatan bermain sekali, dan itu pun bukan di liga, melainkan di Piala Kaisar yang merupakan kompetisi pelengkap. Tapi, momen tersebut berhasil mencuri perhatian publik Jepang saat itu, karena lemparannya yang brilian berubah menjadi gol kemenangan untuk Tokyo Verdy.
Hingga saat ini, Pratama Arhan sudah menghabiskan hampir dua musim bersama klub kasta kedua di Jepang ini.
Kontrak Pratama Arhan dengan Tokyo Verdy akan berakhir pada 31 Januari 2024, atau tinggal tersisa 7 bulan lagi. Melihat performa dan waktu bermain yang dia dapatkan, banyak penggemar yang menginginkannya pindah ke klub lain.
Para fans meminta bek kiri Timnas Indonesia ini untuk tidak memperpanjang kontraknya dengan Tokyo Verdy dan mencari klub di luar negeri yang dapat memberikan lebih banyak waktu bermain. Pada usia 21 tahun, Pratama Arhan membutuhkan banyak kesempatan bermain untuk mengasah keterampilan dan mentalnya dalam bertanding di Liga negeri Sakura tersebut. (*)