Waspada! Kenali Gejala Gerakan Tutup Mulut Pada Anak Agar Tidak Salah

gerakan tutup mulut
gerakan tutup mulut pada anak pasti membuat pusing para orang tua. FOTO: pinterest.com - RAKCER.ID
0 Komentar

Misalnya, bayi usia 9 bulan harus beralih dari makan makanan mentah ke makanan yang dicincang halus. Perubahan tekstur yang tidak lambat dan teratur dapat membuat anak enggan makan makanan cincang.

  • Makan Banyak Makanan Ringan

Orang tua yang berada di tengah fase pertumbuhan anaknya pasti ingin memastikan asupan yang terbaik. Namun, tidak jarang keinginan pada anak tersebut justru menyebabkan mereka kehilangan nafsu makan karena kenyang dengan susu, jus atau makanan ringan di luar waktu makan dan jumlahnya terlalu banyak.

Karena anak banyak makan jajanan di luar makanan utama, anak tidak mau membuka mulut untuk makan.

Baca Juga:Sedia Tisu! Anime Studio Ghibli Bikin Mewek , Nomer 2 Menguras Air MataSeram! 8 Lokasi Rahasia Game Animash Sakura School Nomer 5 Bikin Merinding

  • Penyakit Tertentu

Menutup mulut juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu. Misalnya, saat bayi mengalami sembelit, perut yang membengkak menyebabkan anak kehilangan nafsu makan.

Selain itu, berbagai kondisi lain seperti radang tenggorokan, infeksi dan kesulitan menelan (disfagia) juga bisa menyebabkan anak muntah.

Cara Mengatasi Gerakan Tutup Mulut Pada Anak

Gerakan tutup mulut pada anak merupakan tantangan bagi orang tua. Kekhawatiran terhadap asupan gizi anak yang tidak tertangani mendorong para orang tua menggunakan berbagai cara untuk mengatasi GTM. Berikut adalah beberapa cara terbaik untuk mengatasi gerakan tutup mulut pada anak

  1. Buat jadwal teratur untuk makanan utama dan makanan ringan yang teratur yaitu 3 kali makan utama dan 2 kali snack atau makanan ringan.
  2. Pastikan snack tidak diberikan tepat sebelum waktu makan berikutnya atau terlalu banyak agar anak tidak kenyang saat makan utama.
  3. Ciptakan lingkungan yang mendukung anak saat makan, misalnya makan bersama keluarga saat makan malam.
  4. Jangan memaksa anak untuk berhenti makan, apalagi memarahinya.
  5. Batasi waktu makan anak Anda, misalnya tidak lebih dari 30 menit. Jangan memarahi anak Anda karena sisa makanan. Buat dia menunggu waktu makan berikutnya dan belajar tentang rasa lapar dan kenyang.
  6. Jangan biasakan anak Anda untuk makan sambil melakukan aktivitas lain seperti bermain game atau menonton video.
  7. Sajikan makanan dengan porsi yang sesuai dengan usia atau tidak terlalu banyak.
  8. Buat menu yang bervariasi untuk merangsang minat anak.
  9. Libatkan anak dalam proses memasak.
  10. Biarkan anak Anda menyentuh, menjilat, dan bermain dengan makanan sebagai proses belajar.
  11. Biarkan anak Anda makan sendiri, tetapi selalu pantau mereka dan tawarkan bantuan hanya jika diperlukan.
0 Komentar