RAKCER.ID – Belakangan ini tengah ramai mengenai puluhan warga Gunungkidul yang dinyatakan positif terkena gejala penyakit antraks. Masyarakat Gunungkidul yang terkena gejala penyakit antraks disebabkan karena menggali bangkai ternak dari kuburnya untuk dimakan dagingnya.
Hal itu disampaikan Wibawanti Wulandari, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, setelah pihaknya melakukan penyelidikan atas kematian Pedukuhan Jati, warga Desa Candirejo, Kapanewon Semanu, yang terpapar gejala penyakit antraks.
Apa itu Antraks?
Antraks merupakan penyakit menular yang dapat dengan mudah menular dari hewan ternak ke manusia dan disebut juga sebagai zoonosis. Gangguan kesehatan tersebut dapat terjadi pada manusia jika menyentuh atau memakan daging dari hewan yang terinfeksi anthrax.
Baca Juga:Lagi Viral! Masker Lidah Buaya: Cara Wajah Glowing dan Putih Permanen Dengan Mudah5 Manfaat Menakjubkan Bawang Bombai: Kesehatan dan Kelezatan Dalam Satu Paket
Anthrax sendiri jarang terjadi tetapi sangat serius. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Sejauh ini, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa bakteri penyebab antraks dapat ditularkan dari orang ke orang.
Gejala Penyakit Antraks
Bacillus anthracis, bakteri gejala penyakit antraks, biasanya hidup di dalam tanah. Bakteri jenis ini dapat dengan mudah masuk dan menginfeksi hewan pemakan rumput seperti domba, kuda, sapi, dan kambing.
Bakteri kemudian menyebar dan ditularkan dari hewan ke manusia ketika seseorang menyentuh bulu atau kulit hewan yang terinfeksi, memakan daging hewan yang tidak dimasak dengan baik atau menghirup udara yang terkontaminasi bakteri ini. Berdasarkan penyebarannya, penyebab penyakit antraks terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
Antraks Kulit
Seseorang dengan luka terbuka di permukaan kulit dapat dengan mudah terpapar bakteri penyebab anthrax. Bakteri dapat berasal dari bulu, kulit, daging atau daging hewan yang terinfeksi.
Antraks jenis ini tergolong tidak berbahaya dan biasanya baru mulai berkembang dari 1 hingga 7 hari setelah terpapar.
Antraks Gastrointestinal atau Pencernaan
Lalu ada antraks gastrointestinal, yang terjadi ketika seseorang memakan daging hewan yang terinfeksi. Bakteri memasuki saluran pencernaan dan menginfeksi saluran pencernaan 1 sampai 7 hari setelah paparan.
Antraks Pernapasan
Antraks jenis ini adalah yang paling berbahaya. Seseorang dapat terkena antraks pernapasan dengan menghirup spora yang berasal dari bakteri antraks, misalnya saat memegang kulit atau kulit sapi.