Kkultarae awalnya adalah makan malam istana yang disediakan untuk raja.
Dasik
Dasik adalah makanan penutup kecil yang biasanya disajikan dengan teh. Dasik dapat dihasilkan dari berbagai biji-bijian, termasuk madu dan gandum atau tepung yang dibuat dari biji yang dapat dimakan.
Buddhisme dari India membawa dasik ke Korea pertama kali 1.600 tahun yang lalu, bersamaan dengan budaya minum teh.
Dasik biasanya memiliki beberapa bentuk yang berbeda dengan warna yang berbeda, yaitu hijau, kuning, pink, hitam, dan putih.
Baca Juga:Sejarah Tteobokki, Kue Beras Pedas Khas Korea Selatan yang Sudah Ada Sejak Dinasti JoseonDijamin Halal, Ini 7 Makanan Korea Halal yang Wajib Kamu Coba Saat ke Korea Selatan
Makanan ini dibentuk dengan cara memasukkan adonan ke dalam cetakan dasikpan atau dasik dan ditekan sehingga muncul bentuk-bentuk indah seperti bunga atau aksara Tionghoa 壽•福•康•寧 yang melambangkan umur panjang, keberuntungan dan kedamaian.
Dengan warna dan bentuk yang begitu cantik, yakin masih nggak mau coba?
Sangpyeon
Masakan tradisional Korea yang dikenal dengan nama sangpyeon terbuat dari beras ketan dan berbentuk setengah bulan.
Suguhan khas Korea ini adalah sejenis tteok, atau kue beras, yang biasanya dimakan pada musim gugur, yaitu pada festival panen Chuseok.
Tambalan biasa untuk sangpyeon termasuk biji wijen, madu, pasta kacang merah, atau pasta kastanye.
Metode persiapan inilah yang membedakan masakan ini; sangpyeon dimasak menggunakan kayu pinus, yang memberikan aroma segar pohon pinus pada produk jadi.
Salah satu makanan penutup Korea yang paling disukai adalah sangpyeon, yang biasanya dibuat di rumah oleh banyak keluarga Korea.
Baca Juga:Ini 5 Fakta Menarik Jajangmyeon, Mirip Mie Ayam dengan Saus Hitam PekatMengenal Bibimbap, Nasi Campur Korea Selatan yang Mirip Nasi Pecel Indonesia 2023
Biasanya makanan ini diberikan kepada keluarga dan tetangga sebagai simbol saling menghormati satu sama lain.
Dulu, orang Korea juga percaya bahwa sangpyeon yang berbentuk indah akan memberikan jodoh atau keselamatan yang baik bagi bayi yang dilahirkan.
Chapssaltteok
Kelezatan populer Korea Selatan yang terbuat dari beras ketan dan pasta kacang merah disebut chapssaltteok.
Beberapa orang juga menyebut chapssaltteok sebagai mochi karena keduanya sangat mirip. Mochi adalah kata Jepang untuk kue beras.
Ciri khas dessert ini adalah teksturnya yang padat, kenyal, dan cukup populer untuk disajikan di rumah, terutama untuk anak-anak.
Varian mochi versi Korea Selatan ini umumnya memiliki warna hijau di bagian luarnya karena penggunaan bubuk teh hijau matcha.