RAKCER.ID – Dampak negative dari pembangunan tol cisumdawu Saat Menjelang Pembukaan Tol Cisumdawu Seksi 2 dan 3 ternyata meninggalkan dampak bagi sekitar. Pada tanggal 30 November 2022 lalu, warga mendadak demo di tol cisumdawu ruas sinarmulya, untuk menuntut keadilan.
Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dauwuan atau yang biasa di sebut Tol Cisumdawu adalah jalan tol sepanjang 62,60 kilometer di Jawa Barat yang menghubungkan kota Bandung, Sumedang, dan Majalengka.
Jalan tol ini menghubungkan Kabupaten Bandung, Sumedang, dan Majalengka. Jalan tol ini merupakan bagian dari jalan tol yang menghubungkan Bandung dan Cirebon, dua kota besar di Jawa Barat.
Baca Juga:Resmi Dibuka!! Hari Ini Jalan Tol Cisumdawu Resmi Dibuka Oleh Bapak Presiden Jokowi, Cek Tarifnya disini!3 Rekomendasi Hp Xiaomi Terbaik Serta Harga dan Spesifikasinya Masing-Masing
Tol ini nantinya akan terhubung dengan Tol Cikopo-Palimanan. Jika terhubung, waktu tempuh Bandung-Cirebon akan kurang dari 60 menit.
Persimpangan tol menyatu di Bandara Kertajati. Sehingga bandara nantinya bisa menampung penumpang dari Bandung dan Cirebon.
Pembangunan jalan tol ini terbagi dalam dua tahap, dengan dukungan pemerintah dan swasta (PT CKJT). Seksi 1 dan 2 dikerjakan pemerintah sepanjang 28,50 km, sedangkan seksi 3 sampai 6 dikerjakan swasta (PT CKJT) sepanjang 32,60 km.
Seksi 1 Seksi Cileunyi-Pamulihan akan beroperasi pada 25 Januari 2022, Seksi 2 Seksi Pamulihan-Sumedang dan Seksi 3 Seksi Sumedang-Cimalaka beroperasi pada 15 Desember 2022, dengan tarif dibebaskan sementara.
Sedangkan porsi lainnya seharusnya selesai pada akhir Februari 2023, namun tenggat waktu itu kembali diundur, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menginginkannya dilakukan sebelum Idul Fitri 2023.
Tol Cisumdawu seksi 2 dan 3 resmi dibebani pada 28 Februari 2023. Sedangkan tarif seksi 1 jalur Cileunyi-Pamulih dinaikkan. Tarif dinaikkan dari Rp 1.000/km (target 1) menjadi Rp 1.450/km (target 1).
Berikut Adalah Dampak Negative dari Pembangunan Tol Cisumdawu
Pergerakan Tanah (Longsor) Akibat Dampak Negative dari Pembangunan Tol Cisumdawu
Longsor mengancam puluhan bangunan di dua dusun di Desa Margamukti, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Baca Juga:Inilah Kenapa Kamu Harus Punya Hp Huawei ! Ini Adalah Kelebihan yang Dimiliki Huawei Mate 50 Pro yang Sangat Unggul!GILA!! Huawei Mate 50 Pro Ditenagai Snapdragon 8+ 4G Gen 1 dan Memiliki Kecepata Layar 428 ppi! Cek Harga dan Spesifikasinya Disini!
Tragedi gerakan tanah desa tersebut disebabkan oleh pembangunan jalan tol Cileunyi, Sumedang, Dawuan (Cisumdawu) di kawasan itu.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang Asep Ramdani mengatakan, bencana longsor mengancam 56 rumah yang dihuni oleh 19 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Pasir Amis dan 37 Kepala Keluarga di Dusun Cihantap, Desa Margamukti, Kabupaten Sumedang Utara. .