Mereka meminta maaf karena membuat penonton merasa tidak nyaman karena kejadian dramatis tersebut.
JTBC dimulai dengan “Permintaan maaf dari perusahaan produksi ‘King The Land’.”
Kami ingin meminta maaf dengan tulus kepada pemirsa kami atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh hal ini”.
Baca Juga:Lisa BLACKPINK Dikabarkan Tak Perpanjang Kontrak, YG Entertainment Buka SuaraTina Toon Gelar Acara Sangjit Jelang Pernikahan, Ini Sosok Sang Calon Suami yang Beri 12 Hadiah Pernikahan
Selanjutnya, “King The Land” mengakui menambahkan adegan tanpa pemikiran lebih lanjut. padahal pada kenyataannya, tidak ada keinginan untuk mengejek atau merendahkan budaya lain.
“Kami melakukannya tanpa sepenuhnya menghargai nilai budaya yang berbeda, meskipun kami tidak berniat untuk mengolok-olok atau salah menggambarkan satu bangsa atau budaya dalam prosesnya”, tambah mereka.
Kru produksi “King The Land” kemudian berjanji untuk memberikan konten yang lebih baik dengan menumbuhkan lebih banyak kepekaan dan pemahaman tentang beragam budaya sehingga tidak ada yang merasa tersinggung saat menonton.
“Kami sangat menyadari kurangnya pengetahuan, pengalaman, dan rasa hormat terhadap budaya lain.
Tidak peduli negara asal atau budaya mereka, kami akan melakukan segala upaya untuk memberikan hiburan yang dapat diapresiasi semua orang” menurut JTBC.
Mereka selanjutnya akan mencermati adegan-adegan dalam “King The Land” yang dianggap bermasalah.
Tim produksi perlu merevisi keputusan apakah akan menghapusnya atau tidak.
Mereka menyatakan, “Kami akan dengan hati-hati meninjau bagian-bagian dari film yang dianggap tidak pantas, dan kami akan mencoba memastikan bahwa tindakan yang tepat diambil”.
Baca Juga:Spesial Mcdonald’s x New Jeans, Sediakan Paket Special dan Limited Edition Rilis Hari Ini Mulai Jam 11 SiangD.O EXO Membuka Akun Instagram Pribadi, Fans : Gak Perlu Repot Kirim Email lagi
Pemirsa Arab sebelumnya mengeluh bahwa “King The Land” seharusnya menghapus adegan Pangeran Samir.
Karena tersedia di Netflix, penonton luar negeri dapat mengomentari drama ini.
Penonton Arab percaya bahwa Pangeran Samir diciptakan oleh “King The Land” tanpa memperhitungkan budaya mereka.
Terlepas dari kenyataan bahwa alkohol dilarang dalam budaya Arab, Samir digambarkan sebagai penggila wanita utama dan peminum.
Serta sayangnya, direktur casting memilih aktor India untuk berperan sebagai orang Arab.
Demikian informasi terkait kontroversi drama King The Land.
Simak berita dan artikel menarik lainnya di google news. (*)