Pihaknya kedepan akan mengoptimalkan wisata tubing. Butuh anggaran dikisaran angka Rp200 jutaan untuk memperbaiki akses ke lokasi. “Ya prioritas kami untuk perbaikan akses ke wisata tubing. Untuk perbaikan akses kesana butuh Rp200 jutaan,” katanya.
Kepala Disbudpar, Abraham Mohamad MSi menegaskan tidak ingin terlibat dalam hal tekhnis. Semua dipersilakan kepada pihak desa dan Pokdarwis disetiap desa. Semua persoalan dilapangan harus tuntas. Terutama dalam hal legal formal status tanah. “Kami dari dinas, akan selektif. Kalau semua persyaratan tuntas, pasti langsung di ACC. Jangan sampai ada catatan,” tukasnya.
Ditahun ini, kata Abraham tidak hanya dari Talun saja yang dicanangkan menjadi desa wisata. Ada juga desa-desa dari kecamatan lainnya. Seperti Desa Waled Asem. Terdapat lahan seluas 300 hektar, dimana 60 persennya perbukitan. Potensi utamanya dijadikan wisata alam. Disana, ada bukit paneungteung atau lebih dikenal Azimut. Kemudian Desa Cupang, Desa Mundu Mesigit serta beberapa desa lainnya. (zen)
Simak berita dan artikel lainnya di google news.