Tapi tidak hanya kesadaran, menurut Yayan, harus ada tindak lanjutnya hingga kesadaran tentang sampah dapat menjadi karakter dalam diri anak-anak bahkan menajadi budaya di masyarakat.
“Diajarkan ke anak-anak tapi tidak hanya itu, harus dilatih menjadi kebiasaan, lalu karakter, dan kemudian menjadi budaya” ujarnya saat membawakan materi.
Hal tersebut tak terlepas dari banyaknya sampah yang dihasilkan masyararakat. Menurut Yayan data BPS tahun 2022 jumlah penduduk Cirebon sebesar 2.315.420 jiwa dan sampah yang dihasilkan sebesar 1.250 ton/hari.
Baca Juga:Fakultas Syariah IAIN Cirebon Gelar Bimtek Penulisan Jurnal Ilmiah Nasional dan Internasional193 Calon Mahasiswa Baru Pascasarjana IAIN Cirebon Ikuti Tes Wawancara
Sedangkan baru 2050 ton /hari atau dua puluh persen dari semua itu yang dapat diangkut ke TPA Gunung Santri. Dengan keterbatasan pengelolahan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup yang hanya bebeberapa persen dari jumlah sampah penduduk yang dapat dikelola.
Untuk itu program seminar pengelolahan sampah mendapat apresiasi dari Kepolresta Cirebon yang diwakili oleh Mohammad Ardi Wibowo, sekaligus sebagai pemateri kedua.
Menurutnya program yang digagas oleh KKN Kolaborasi antara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan IAIN Cirebon merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat sebab terkait dengan pengelolahan sampah.
Apalagi acara tersebut dapat memicu masyarakat untuk perduli terhadap lingkungan yang terbebas dari sampah di desa kali tengah. Selanjtnya acara tersebut ditutup dengan doa. (*)