Rencana darurat mencakup semuanya, mulai dari menyediakan dua bus sekolah untuk transportasi hingga evakuasi dengan bantuan Polisi Korea Selatan.
“Namun, belum ada rencana keamanan sampai sekarang.”
Kondisi 1.569 peserta Indonesia dapat dikelola secara efektif.
“Beberapa orang yang sakit dirawat dan sembuh,” kata Kwarnas.
Kwarnas juga membahas tentang kegiatan Jambore Dunia hari ini, khususnya acara hari budaya.
Banyak kontingen Indonesia yang mengenakan pakaian tradisional dan menyajikan kuliner khas Indonesia kepada peserta mancanegara.
Baca Juga:Bikin Klepek Klepek, Ini 6 Aktor Korea yang Menawan saat Kenakan Seragam Wajib Militer : Ada Song Joong Ki hingga Jung Hae InJelang Semi Final America’s Got Talent 2023, Ini Persiapan Putri Ariani Tingkatkan Vocal : Ternyata Sempat Demam Panggung loh!
Sejumlah peserta juga sibuk berlatih pertunjukan budaya seperti tari tradisional, teater, dan bermain angklung. Kwarnas menyatakan bahwa senam dilakukan dengan semangat dan suka cita.
Pasukan dipimpin oleh Mayjen menggunakan mobil yang disediakan KBRI Seoul, pimpinan dan petugas medis kontingen rutin mengecek kesehatan anggota kontingen.
Selanjutnya, kontingen Indonesia menerima tawaran Prof. Eje Kim dan Korea Broadcasting System untuk menghadiri pertemuan ramah darat yang diselenggarakan oleh Gereja Gunsan SungGwang.
Menurut The Guardian, acara ini akan menarik hingga 43.000 anak muda dari 158 negara setiap empat tahun.
Namun, sang atlet harus menghadapi kondisi yang lebih hangat, dengan suhu mencapai 38 derajat Celcius dan kelembapan yang signifikan.
Hal ini mengakibatkan kurang lebih 400 peserta dibawa ke rumah sakit dengan gejala ringan seperti sakit kepala, pusing, dan kelelahan.
Situasi ini diperparah dengan fasilitas perkemahan yang tidak memadai, sanitasi yang buruk, daerah banjir, kelangkaan makanan, dan toilet yang kotor.
Demikian informasi mengenai jambore pramuka dunia yang diikuti kontingen Indonesia.
Simak berita dan artikel menarik lainnya di google news. (*)