Hal itu terlihat dari senyum bahagia dan haru yang dirasakan Etti Esmiyati, ibunda tercinta, saat ditanya tentang kepribadian anak bungsunya, Tiara.
“Bangga, terharu, itu yang kami rasakan.
Tiara adalah pribadi yang mandiri, kuat, dan gigih, kalau punya kemauan pasti akan dikejar,” kata Etti Esmiyati.
Menurut Etti, sejak duduk di bangku SD, Briptu Tiara sudah sering meraih penghargaan dari berbagai bidang.
Baca Juga:4 Fakta Sosok Frederic Arnault CEO TAG HEUER yang Dirumorkan Jadi Pacar Lisa BLACKPINK hingga Pergi Berlibur BersamaRaih Predikat Cumlaude, Deddy Mizwar Lulus S3 dan Raih Gelar Doktor Bersama Sang Anak : Saya Jadi Wisudawan Tertua
Sehingga atas tawarannya hingga saat ini, orang tua Briptu Tiara Nissa berharap kisah anak bungsunya ini bisa menjadi contoh bagi yang lain, khususnya anggota Polri.
Briptu Tiara Nissa juga merupakan anggota Direktorat Reserse Kriminal Polda Jatim saat itu.
Tiara pernah bekerja sebagai duta besar PBB di Afrika Selatan selama 1,5 tahun sebelum mengikuti pelatihan polisi di Turki.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo juga menyampaikan terima kasih kepada Briptu Tiara dengan ditawarinya tempat di Pendidikan Sekolah Inspektur (SIP) Polri pada tahun 2024.
Briptu Tiara Nissa pernah mengikuti misi perdamaian PBB di Bangui Afrika Selatan
Petugas yang bertugas di Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim ini telah terpilih untuk mengikuti misi perdamaian PBB atau United Nations (UN) Mission tahun 2019.
Nissa ditugaskan di Formed Police Unit (FPU) untuk pasukan penjaga perdamaian Afrika Tengah di Bangui, Afrika Tengah.
Saat itu, kawasan Afrika Tengah dikepung oleh peperangan antara pemberontak dan pasukan pro-pemerintah.
Baca Juga:CATAT TANGGALNYA!! IVE akan Gelar Tur Dunia Pertama Mereka Bertajuk ‘SHOW WHAT I HAVE’Bikin Heboh Publik!! Oklin Fia akan Dipolisikan atas Dugaan Penistaan Agama Usai Konten Vulgarnya Jilat Es Krim Depan Alat Vital Pria
Nissa terpaksa mengabdi selama 15 bulan di tengah konflik dan wabah Covid-19 yang saat itu masih merebak.
“Sebagai orang tua, saya prihatin karena berat badan saya turun 20 kg,” kata ayah Nissa, Ariefin, Senin (31/7/2023).
Meski gelisah membayangi, kedua orang tua polwan berparas cantik itu tetap bangga dengan putri mereka.
Alasannya adalah bahwa jalan untuk dapat terlibat dalam pengerahan penjaga perdamaian PBB tidaklah mudah.
Nissa harus melalui proses seleksi yang sulit untuk bersaing dengan ribuan orang lainnya dari seluruh Polda di Indonesia pada tahun 2018.
Belum lagi ini adalah misi pertama yang memungkinkan polwan menjadi penjaga perdamaian di Bangui.
Hanya 14 polwan yang terpilih dari total 140 petugas di Indonesia.