Misalnya, jika ada perubahan jadwal atau tempat, biaya dan tenaga kerja akan berlipat ganda.
Hal ini juga berdampak pada staf, seperti cosmetologists dan hairdresser yang harus ditata ulang dengan biaya yang tidak sedikit.
Salah satu perwakilan agensi menyatakan, “Biaya untuk model rambut idola berjumlah lebih dari 10 juta won.
Baca Juga:Sempat Ditunda, Ini Final Line Up K-Pop Super Live 2023 Jambore Pramuka Dunia : Ada ITZY hingga NCT DREAMBERITA DUKA! Ibunda Kikan Cokelat Meninggal Dunia Karena Kanker : Bersyukur Dampingi Ibunda Disaat Terakhir
Tanpa kesepakatan yang jelas tentang kompensasi, akan sulit untuk menempatkan kembali staf yang diperlukan.
Penyelenggara jambore, di sisi lain, tampaknya menghindari pertanggungjawaban dalam skandal ini.
Mereka menyatakan bahwa proses mengundang idol sepenuhnya menjadi tanggung jawab entitas yang mengundang mereka, KBS Music Bank.
“Kami ingin mengingatkan kalian bahwa meskipun acara tersebut diadakan oleh KBS Music Bank, itu tidak akan secara otomatis menjadi bagian dari Music Bank,” kata juru bicara agensi E. Konser ini tidak bisa dianggap sebagai pengganti Music Bank.”
Ada kontroversi seputar acara tersebut saat para idola K-Pop bersiap untuk tampil pada 11 Agustus.
Jadwal dan urutan penampilan belum diumumkan ke publik.
Para penampil ini harus bersiap dengan mengikuti gladi resik dan menunggu giliran tampil tanpa membabi buta mengikuti rundown acara.
Secara keseluruhan, perselisihan ini menyoroti kesulitan yang dihadapi agensi dan penyanyi K-Pop dalam mengatur jadwal dan tampil di berbagai acara.
Baca Juga:WAJIB TAHU!! Ini 5 Drama Korea yang Diangkat dari Kisah Nyata : Nomor 4 Real BangetProfil dan Fakta Nam Da Reum, Aktor Muda yang Baru Saja Menyelesaikan Wajib Militer
Sementara acara seperti K-Pop Super Live menyediakan panggung yang luar biasa, koordinasi dan pengaturan yang buruk dapat menggagalkan persiapan yang direncanakan dan dipersiapkan dengan baik.
Pertama, ada kekhawatiran tentang kerusakan rumput di Stadion Piala Dunia Seoul.
Konser Jambore 2023 dikhawatirkan merusak rumput hibrida stadion yang diproyeksikan menelan biaya miliaran won atau puluhan miliar rupiah.
Manajemen lapangan telah dikaitkan dengan kinerja pemain dan cedera, dan Stadion Piala Dunia Seoul telah dihukum karena tidak hanya menjadi tuan rumah Liga K tetapi juga banyak pertandingan tim nasional.
Ada juga kemungkinan kerusakan yang disebabkan oleh Topan Kanun.
Diumumkan bahwa latihan untuk ‘Konser Jambore’ yang dijadwalkan pada 10 Agustus dibatalkan, tetapi dipastikan bahwa panitia penyelenggara bahkan tidak memberi tahu penyanyi tentang tanggal dan waktu latihan karena cuaca buruk.