- Ardhasena mensinyalir faktor kedua adalah, tidak menutup kemungkinan wilayah metropolitan yang tertanam di Jakarta juga akan berkontribusi terhadap perbaikan kualitas udara Jakarta yang buruk. “Fenomena lain yang juga menarik, kita juga berada di perkotaan,” imbuhnya.
- Ketiga, lanjut Ardhasena, adalah terjadinya fenomena lapisan inversi.
Fenomena ini menyebabkan kelembapan udara yang relatif tinggi, yang dapat mengakibatkan terbentuknya lapisan inversi di dekat permukaan.
Lapisan inversi adalah lapisan udara yang dibedakan dengan kenaikan suhu udara serta peningkatan tinggi lapisan.
“Poin ketiga, selain poin kedua tadi, siklus hariannya lebih rendah dari siang hingga sore Kemudian karena kita tinggal di daerah perkotaan dan saat musim kemarau terjadi fenomena yang dikenal dengan lapisan inversi yang menyebabkan pagi hari lebih dingin dari pada di atas,” terangnya.
Baca Juga:Adiba Khanza Segera Di Persunting Pesepak Bola Egy Maulana Vikri : Respon Umi Pipik Tuai Komentar NetizenGenap 40 Tahun, Sandra Dewi Tampil Cantik Di Hari Ulang Tahunnya dan Dapat Kado Spesial dari Sang Suami
“Dengan demikian mencegah udara naik dan kemudian menjelaskan mengapa Jakarta tampak lebih keruh di bawah daripada di atas karena lingkungan perkotaan tempat kita tinggal bersama,” jelasnya.
Demikian 3 faktor uatama penyebab udara Jakarta jadi yang terburuk sedunia.
Simak berita dan artikel menarik lainnya di google news. (*)