Perusahaannya sudah mengekspor biskuit ke 40 negara dan menjadi yang terbesar di Indonesia. Hal itu menurutnya berkat kemudahan investasi perluasan kapasitas produksi pabriknya.
Ada tiga kemudahan yang kami harap terus ditingkatkan di Jabar, yakni kemudahan mendapatkan SDM berkualitas yang menguasai industri 4.0, perizinan, dan bahan baku. Di Cikarang banyak pekerja yang lulusan SMK.
Bahan baku menjadi poin penting karena sekitar 80 persennya merupakan bahan baku lokal, sayangnya banyak dipasok dari luar Jabar.
Baca Juga:Ridwan Kamil: Kawasan Rebana Jawa Barat Siap Menerima 4,49 Juta PekerjaTol Terpanjang di Indonesia Ditargetkan Tembus Ciamis di 2024, Ridwan Kamil: Pembebasan Lahan Tol Getaci Makan Waktu Lama Jadi Harap Bersabar
Upaya menggandeng UKM sebagai pemasok bahan baku, seperti cokelat, garam, gula, dan bahan biskuit lainnya masih terkendala kualitas.
Selain itu, perlu dukungan pembiayaan bagi UKM agar siap menerima pesanan dalam jumlah besar, yang tentunya juga memerlukan modal besar.
Perwakilan Himpunan Kawasan Industri Jabar Fahmi menambahkan, Jawa Barat masih terbaik bagi investasi terutama investasi luar negeri.
Pengembangan 30 kawasan industri, ke depan akan tambah 5 hingga 10 kawasan terutama di segitiga Rebana Subang. Jabar akan menjadi barometer pertumbuhan industri khsususnya manufaktur.
Namun Pemda Provinsi Jabar harus bisa mengatasi kebutuhan investor antara lain terkait ketersediaan air bersih di kawasan industri, listrik, dan akses transportasi.
Sisi perizinan sudah bagus, hanya perlu semakin transparan dalam biaya dan waktu yang pasti. Efesiensi perizinan akan menarik investasi besar di Jabar.
Itulah tadi ulasan lengkap tentang Gurbernur Jawa Barat Ridwan Kamil Ungkap Alasan Jabar Jadi Tujuan Investasi Paling Efisien di Indonesia semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan. (*)