CIREBON, RAKCER. ID – Inggit Garnasih memang tidak sepopuler istri Soekarno lainnya, namun Inggit lah perempuan dibalik Soekarno bisa meraih gelar Insinyurnya. Inggit Garnasih kala itu menjadi istri kedua dari Presiden Pertama Republik Indonesia, Sukarno.
Inggit Garnasih lahir pada 17 Februari 1888 di Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Inggit lahir dari keluarga petani sederhana, ayahnya bernama Ardjipan dan ibunya bernama Amsi.
Mengenai pernikahannya dengan Inggit Garnasih, berlangsung ketika dia pergi ke Bandung untuk melanjutkan studinya. Mereka bercerai karena Inggit Garnasi tidak mau dimadu.
Baca Juga:Miris! OJK Unggkap cukup besar Tunggakan Paylater Bikin Anak Muda Susah Untuk Mengajukan KPR Sepanjang tahun 2023Misteri dan Sejarah Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Inggit Garnasih hanyalah seorang lulusan Madrasah Ibtidaiyah yang berbeda jauh dengan suaminya yang menyandang gelar sarjana. Namun Inggit punya kecerdasan emosional yang tinggi. Dengan kecerdasan emosional yang dimilikinya.
Inggit bisa mengantar Sukarno hingga menjadi seorang insinyur, Inggit bahkan bisa membagi dirinya dalam tiga peran sekaligus yakni seorang ibu, istri dan teman.
Berikut beberapa fakta tentang ibu Inggit Garnasih istri ke dua Soekarno
1. Inggit adalah Istri Haji Sanusi
Parasnya yang membuat Soekarno jatuh cinta, membuat Soekarno meminta izin untuk menikahi Inggit    yang kala itu berstatus sebagai istri Haji Sanusi.
Permintaan itu dikabulkan dengan syarat, dalam kurun waktu 10 bulan apabila terbukti menyakiti         Inggit, maka Soekarno harus mengembalikannya kepada Sanusi.
2. Pernah Menikah dengan Seorang Patih.
Sebelum menikah dengan Sanusi, Inggit pernah menikah dengan Nata Atmaja yang merupakan seorang    patih di Residen Priangan.
Setelah bercerai dari Nata Atmaja, barulah Inggit menikah dengan Sanusi, seorang pengusaha dan         anggota dari Sarekat Islam.
3. Garnasih adalah Singkatan
Inggit lahir di Banjaran, Kabupaten Bandung 17 Februari 1928 dan diberi nama oleh orang tuanya         Garnasih. Nama ini merupakan singkatan dari dua nama yakni ‘Hegar’ dan ‘Asih’.
4. Setia
Kemanapun Soekarno pergi Inggit selalu setia menemaninya, pada tahun 1929 Bung Karno perna          ditangkap di Yogyakarta dan ditahan di penjara Banceuy Bandung.
Kemudian dipindahkan ke lapas Sukamiskin, namun Inggit tetap setia dan terus mendukung pergeraka    suaminya itu.
5. Berkorban untuk Soekarno
Saat di penjara, Inggit Garnasih sangat mengusahakan agar Soekarno tetap merasa nyaman.