Menurut Giraffe Conservation Foundation, di bawah setiap titik terdapat “sistem pembuluh darah yang rumit”. Giraffe Conservation Foundation adalah sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada mempertahankan dan meningkatkan populasi jerapah liar di seluruh Afrika.
Dibutuhkan sistem jaringan pembuluh darah yang besar dan jantung seberat 25 pon untuk membuat jerapah dapat bertahan hidup.
Ada berbagai faktor yang menjadi penyebab yang terjadi pada anak jerapah tanpa corak ini salah satunya disebabkan karena mutasi genetik. Sehingga kehilangan salah satu warna atau corak pada tubuhnya.
Mutasi genetik dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti hidup di luar habitat alami dengan lingkungan dan pakan yang berbeda. Sehingga jerapah tersebut akan memaksa tubuh mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Baca Juga:TAMPAK JIJIK , Namun Punya 5 Manfaat Kecoak Pada Kesehatan ManusiaAsli Bikin Nagih ! 5 Kuliner Khas Tegal yang Bikin Nagih
Fenomena langka ini juga masih menjadi penelitian pihak konservasi jerapah internasional.
Usul Nama Untuk Jerapah Tanpa Corak
Pihak kebun Binatang mengadakan pemungutan suara untuk memberikan nama pada jerapah betina yang lahir tanpa corak itu.
Adapun nama yang disediakan oleh pihak kebun Binatang diantaranya, Kipekee yang memiliki arti “unik”, Firyali yang berarti “luar biasa”, Shakiri yang berarti “dia yang paling cantik”, dan yang terakhir Jamella yang berarti “salah satu yang sangat cantik”.
Jerapah yang berwarna solid tanpa bitnik-bintik menjadi satu-satunya yang ada di Bumi dan termasuk dalam jerapah reticulated.
Jerapah reculated merupakan salah satu dari empat spesies jerapah yang berbada. Jerapah berasal dari Afrika.
Pada tahun 2018, International Union for Conservation of Nature menambahkan ke dalam daftar spesies yang terancam punah.
Pihak kebun binatang berharap dengan lahirnya jerapah tanpa corak ini dapat membantu menarik perhatian pada konservasi jerapah liar yang ada di dunia. Karena poppulasi jerapah semakin berkurang dalam beberapa tahun terakhir ini.
Menurut pendiri Brights Zoo, Tony Bright populasi jerapah liar secara perlahan tergelincir menuju kepunahan, dengan 40% populasi jerapah liar hanya dalam 3 dekade terakhir ini. (*)