7. Menyingkirkan Tekanan Sosial
Membantu remaja memahami bahwa ekspektasi sosial tidak harus menentukan identitas mereka adalah pesan penting.
Mereka perlu belajar untuk menjadi diri sendiri tanpa terpengaruh oleh tekanan sosial yang mungkin ada.
8. Mencari Inspirasi dari Peran Model Positif
Bantu remaja mengidentifikasi tokoh-tokoh atau panutan yang menginspirasi mereka. Mereka dapat belajar dari nilai-nilai yang dipegang oleh tokoh-tokoh tersebut dan mengaplikasikannya dalam membentuk identitas mereka sendiri.
Baca Juga:9 Jenis Kecemasan yang Sering Terjadi pada Remaja10 Tips Mengatasi Tekanan Sosial
9. Dukungan dari Teman Sebaya
Menghabiskan waktu dengan teman sebaya yang mendukung dan memahami dapat membantu remaja merasa lebih diterima.
Hubungan yang positif ini akan memperkuat rasa percaya diri mereka saat mereka menghadapi krisis identitas.
10. Pertimbangkan Bantuan Profesional
Jika krisis identitas berlanjut dan berdampak negatif pada kesehatan mental, penting untuk mencari bantuan profesional.
Konselor sekolah, psikolog, atau tenaga medis kesehatan mental lainnya dapat memberikan panduan dan dukungan yang diperlukan.
Itulah sederet tips mengatasi krisis identitas di usia remaja. Proses mengatasi krisis identitas adalah perjalanan yang kompleks dan unik bagi setiap remaja.
Sebagai orang dewasa, memberikan dukungan, mendengarkan, dan menghormati perasaan mereka adalah langkah penting dalam membantu mereka menemukan jati diri mereka sendiri. (*)
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News