Meski begitu, Nurul menjamin wisatawan yang berkunjung ke DSA Jamblang tetap bisa memanfaatkan fasilitas umum yang tersedia saat ini.
Selain infrastruktur wisata yang butuh pembenahan, diakui Nurul, sebagian masyarakat sekitar DSA Jamblang juga belum siap dengan perubahan yang terjadi.
“Karena bertahun-tahun masyarakat biasanya sepi tiba-tiba ramai. Itu mereka pada tanya, ada apa ini? Kayak belum siap gitu. Tapi ini justru tantangan, karena bidang saya pengembangan SDM, ya,” jelasnya.
Baca Juga:Bapenda Jabar Optimis Target Pajak Rp21,9 Triliun Tahun Ini TercapaiBupati Cirebon Minta Akademisi Terlibat Bangun Daerah
Nurul meyakinkan, bahwa DSA Jamblang membawa maslahat bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Karena dalam sebulan, rata-rata 500 wisatawan datang ke DSA Jamblang.
“Bagi masyarakat sekitar ini justru peluang yang baik. Di saat kawasannya ramai, kan bisa mendatangkan rejeki. Ada sewa penginapan, ada bikin souvenir dan produk UMKM jadi laku,” katanya.
Sementara itu, Camat Jamblang, H Tarsidi menyambut baik program DSA Jamblang yang telah berjalan sejak tahun 2019.
“Program ini semoga bisa memberdayakan masyarakat melalui kemandirian ekonomi berbasis wisata kawasan,” pungkasnya. (*)