JAKARTA, RAKCER.ID – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia akhirnya merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM). Bersama Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, PSI dan PBB, Parti Gelora pun melabuhkan dukungan politiknya ke Prabowo Subianto sebagai capres pada Pilpres 2024.
Kepastian itu didapat setelah para elit Partai Gelora ikut mendeklarasikan Prabowo Subianto di The Djakarta Theather, Jalan Thamrin, Sabtu (2/9/2023) bertarung lagi pada pesta demokrasi lima tahunan.
Pada momen itu, Prabowo Subianto terlihat hadir di lokasi acara pada pukul 10.11 WIB. Kedatangan Menteri Pertahanan (Menhan) disambut oleh Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah.
Baca Juga:DSA Jamblang Cirebon Gabungkan Wisata Kota Tua, Kuliner, Kriya hingga Oleh-olehBapenda Jabar Optimis Target Pajak Rp21,9 Triliun Tahun Ini Tercapai
Para pimpinan partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Maju (KIM) juga terlihat hadir, tapi minus PKB. Mereka adalah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani, Ketua DPP Partai Golkar Tahan Samuel Lomban Toruan.
Lalu, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, dan Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Cheryl Tanzil.
Tampak pula Anggota DPR Andre Rosiade, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Mochamad Iriawan (Iwan Bule) dan politisi senior Partai Gerindra Fuad Fawazier.
Sementara dari Partai Gelora yang hadir, selain Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta dan Fahri Hamzah adalah Sekjen Partai Gelora Mahfuz Sidik, Bendahara Umum Achmad Rilyadi, Ketua Bidang Seni dan Ekraf Deddy Mizwar, Wakil Sekjen Dedi Miing Gumelar dan lain-lain.
Anis Matta dalam sambutannya mengatakan, situasi geopolitik dunia sekarang sudah pada tingkat kekacauan yang hampir tidak terkendali. Sehingga seluruh komponen bangsa harus bersatu dalam menghadapi dalam situasi ketidakpastian saat ini.
“Di tengah kondisi dunia yang kacau, kita sebagai bangsa harus bersatu. Partai Gelora menilai bahwa Pak Prabowo adalah orang yang tepat untuk mempersatukan kita,” kata Anis Matta dalam pidatonya.
Menurut Anis Matta, keterbelahan masyarakat saat ini, akibat polarisasi politik di Pilkada DKI Jakarta 2017, serta Pilpres 2014 dan 2019 yang residunya masih ada hingga kini, bahkan cenderung naik ekskalasinya menjelang Pilpres 2024, sehingga harus segera diakhiri.
Baca Juga:Bupati Cirebon Minta Akademisi Terlibat Bangun Daerah11 Guru Besar Baru IAIN Cirebon Dikukuhkan
Untuk mengakhiri keterbelahan di masyarakat itu, diperlukan politik jalan tengah, dimana tidak kekuatan kelompok kiri atau kanan.