4. Risiko Pasar (Systematic Risk)
Risiko sistematis adalah risiko yang dapat mempengaruhi kinerja seluruh pasar, bukan hanya satu saham atau perusahaan saja.
Bentuk risiko investasi saham ini sering disebut sebagai risiko yang tidak dapat dihindari (inescapable risk) yang artinya akan berdampak pada semua investor, baik pemula maupun berpengalaman, tanpa terkecuali.
Perubahan suku bunga, peraturan pemerintah, dan situasi sosiopolitik suatu negara merupakan contoh risiko pasar.
Baca Juga:Inilah 3 Keuntungan yang Akan Didapatkan Jika Investasi SahamBegini Cara Cepat dan Mudah Meraih Profit dalam Trading Forex
Risiko ini dapat berdampak pada pergerakan harga saham secara keseluruhan tanpa membatasi jenis sahamnya.
5. Capital Loss
Capital loss, kebalikan dari capital gain, mempunyai potensi kerugian karena harga jual lebih rendah dari harga beli.
Investor berupaya menjual dengan harga yang lebih rendah karena berbagai alasan, termasuk: mereka kehilangan kepercayaan pada perusahaan terkait karena kinerja yang buruk, atau mereka terpaksa menjual dengan harga murah karena kebutuhan mendesak untuk menarik investasi mereka.
6. Likuiditas Saham
Jika saham perusahaan mudah diperoleh dan dijual di pasar modal maka dikatakan likuid. Sementara itu, beberapa saham disebut sebagai “saham tidur”.
Karena terbatasnya minat investor terhadap saham tersebut, volume transaksi saham tidak banyak diperdagangkan.
Seorang investor jangka panjang mungkin tidak khawatir dengan bahaya ini karena dia tidak akan menjual sahamnya dengan cepat.
Sebaliknya, likuiditas yang buruk merupakan masalah bagi investor jangka pendek atau mereka yang sering melakukan perdagangan.
Baca Juga:Belum Banyak yang Tahu!! Strategi Trading Forex Langsung Profit 100 PersenRekomendasi Aplikasi Trading Forex Legal Untuk Pemula
7. Bangkrut
Kekhawatiran umum bagi semua pelaku usaha adalah ketidakmampuan membayar utangnya sampai mereka dinyatakan pailit oleh Pengadilan.
Jika perusahaan dinyatakan pailit, investor hanya akan menerima sebagian dari sisa nilai aset setelah melunasi berbagai kewajibannya.
Biasanya, bahaya investasi saham semacam ini muncul ketika kinerja perusahaan memburuk hingga tidak mempunyai pendapatan yang cukup untuk memenuhi komitmen utangnya.
Itulah risiko investasi saham yang perlu kamu pahami dan pelajari sebelum melakukan investasi saham.(*)
Simak berita dan artikel menarik lainnya di Google News.