Mahfud MD Buka Suara Terkait Kericuhan di Pulau Rempang, Begini Katanya

kericuhan di pulau rempang
Pihak Aparat sedang Mengamankan Masyarakat Pulau Rempang. FOTO: twitter.com/m_nurfatoni/RAKCER.ID
0 Komentar

Sementara itu, Mahfud juga menyatakan bahwa warga yang direlokasi akan menerima kompensasi berupa lahan seluas 500 meter persegi (m2) dan rumah tipe 45 senilai Rp120 juta, untuk setiap kepala keluarga.

Mereka juga akan diberikan uang sewa rumah sambil menunggu sebelum dapat menempati rumah yang telah disediakan.

Mahfud mengklaim bahwa dalam pertemuan dengan warga terdampak relokasi pada tanggal 6 September, sekitar 80 persen dari mereka telah menyetujui kompensasi ini. Mahfud juga menyatakan bahwa bentrokan yang terjadi pekan lalu dipicu oleh provokator.

Baca Juga:Hasil Pertandingan Portugal vs Luksemburg di Kualifikasi EURO 2024: Portugal Berhasil Lolos dengan Gol Besar3 Pemain yang Bisa Gantikan Antony di Manchester United, Fans MU dan Ten Hag Perlu Tahu

“Tidak ada informasi yang sebenarnya disampaikan kepada warga, yang menyebabkan orang-orang melakukan protes karena tidak mendapatkan informasi yang akurat,” katanya di Istana Kepresidenan.

Mahfud juga telah menginstruksikan aparat penegak hukum untuk berhati-hati dalam mengamankan proses relokasi agar tidak terjadi kericuhan di Pulau Rempang.

Dia juga mendorong agar warga diinformasikan tentang kesepakatan antara Pemda, pengembang, dan warga yang hadir dalam pertemuan pada tanggal 6 September.

“Selain itu, terjadi demonstrasi yang meletus pada tanggal 7, yang mengakibatkan delapan orang ditangkap karena diduga telah memprovokasi dan diduga tidak memiliki kepentingan dalam masalah ini,” katanya.

Direktorat Jenderal HAM Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) juga telah menyampaikan “pentingnya melakukan dialog mendalam dengan masyarakat yang terdampak oleh relokasi atau pengosongan lahan di Rempang dalam beberapa hari terakhir. Oleh karena itu, dialog mendalam sangat penting agar peristiwa masa lalu tidak terulang,” kata Dirjen HAM Kemenkumham, Dhahana Putra.

Bentrokan besar antara aparat dan warga Pulau Rempang di Jembatan IV Barelang, Batam, terjadi pada Kamis (7/9/2023) menjadi berita besar di media sosial tentang kericuhan di Pulau Rempang.

Aparat yang melakukan tindakan represif mulai menekan warga yang memblokade jembatan untuk mencegah pematokan lahan di wilayah tersebut, namun tetap saja kericuhan di Pulau Rempang terjadi.

Baca Juga:Uus Berhasil Kalahkan Jerinx SID di Pertandingan Tinju Holywings Sport Show Series 3 BaliJadon Sancho Bakal Diganti Gegara Masalah Ini dan Calon Penggantinya Sudah Ada!

Apalagi pihak aparat juga diketahui menembakkan gas air mata yang mencemari para siswa SD di Pulau Rempang, sehingga kericuhan di Pulau Rempang tidak bisa dibendung lagi.

Kemudian akibat kericuhan di Pulau Rempang tersebut, media sosial ramai-ramai mencari kebenarannya.

0 Komentar