CIREBON, RAKCER.ID – Dimana saja wilayah dakwah Wali Songo di Jawa Tengah? Dalam perjalanan sejarah Islam di Pulau Jawa, Wali Songo memegang peran penting dalam penyebaran agama Islam. Mereka adalah sembilan tokoh yang dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Wilayah dakwah mereka tersebar di berbagai bagian Jawa, termasuk Jawa Tengah. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi tiga wilayah penting di Jawa Tengah yang menjadi tempat berdakwahnya para Wali Songo.
Berikut 3 Wilayah Dakwah Wali Songo di Jawa Tengah
1. Demak
Demak adalah salah satu wilayah yang mendapat pengaruh dakwah dari Sunan Kalijaga, yang nama aslinya Raden Mas Syahid. Ayahnya, Raden Sahur Tumenggung Wilwatikta, adalah Bupati Tuban, sementara ibunya bernama Nawang Rum.
Baca Juga:10 Makanan Rendah Kalori untuk Diet, Tips untuk Menjaga Tubuh Tetap Sehat dan Bugar8 Rekomendasi Parfum Wangi Bunga
Sunan Kalijaga memilih seni dan budaya sebagai sarana untuk berdakwah. Ia menggabungkan tradisi Jawa dengan ajaran Islam, percaya bahwa masyarakat lebih mudah menerima Islam melalui seni dan budaya daripada pemaksaan.
Ia memadukan seni ukir, wayang, gamelan, dan seni suara suluk dalam dakwahnya. Salah satu pencapaiannya adalah menciptakan tembang terkenal seperti Ilir-Ilir, Dandang Gula, dan Gundul-Gundul Pacul. Sunan Kalijaga juga memelopori penggunaan beduk di masjid sebagai pemanggil untuk shalat.
Di samping itu, Sunan Kalijaga adalah seorang ahli di bidang arsitektur, politik, dan militer. Ia turut merancang pembangunan Masjid Agung Demak dan mengatur tata ruang Kota Demak.
2. Kudus
Sunan Kudus, yang pernah menjadi panglima perang di Kerajaan Demak, memainkan peran penting dalam memperluas wilayah Kerajaan Demak hingga ke Madura dan Cirebon. Setelah pencapaiannya ini, ia memutuskan untuk berdakwah di Kudus, yang sebelumnya bernama Tajug.
Di Kudus, Sunan Kudus membangun masjid yang ia sebut sebagai Masjid Al-Aqsa di Kota Al-Quds. Nama “Kudus” berasal dari perubahan Tajug menjadi Kudus setelah ia mendirikan masjid tersebut. Hingga kini, masjid ini dikenal sebagai Masjid Menara Kudus.
Selain berperang, Sunan Kudus juga dikenal sebagai waliyyul ‘ilmi, yang berarti “orang yang kuat ilmunya.” Ia berdakwah dengan pendekatan kultural dan menciptakan cerita agama seperti Maskumambang dan Mijil. Sunan Kudus juga menggalakkan pemberian sesajen makanan kepada yang kurang mampu.