Ketiga orang tersebut telah menjadi Muslim. Sunan Gunungjati mendirikan praktik pengobatan di sini, dan banyak orang Tionghoa yang mencari pengobatannya. Beliau memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk berkhotbah.
Ia pindah ke Jawa untuk melatih ketrampilannya setelah menyelesaikan studinya pada tahun 1470. Pangeran Cakra Buana menyambutnya dan ibunya dengan riang.
Syarifah Mudain meminta izin untuk tinggal di Pasumbangan Gunung Jati, di sana mereka mendirikan pesantren untuk meneruskan usaha gurunya, Pangeran Cakra Buana.
Baca Juga:Intip Spesifikasi serta Fitur Fitur yang Dimiliki Realme 11XInilah Daya Tarik yang Dimiliki Oppo A38, serta Dibekali Penyimpanan Hingga 1TB
Oleh karena itu, Syarif Hidayatullah dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati. Kemudian ia menikah dengan putri Cakra Buana, Nyi Pakung Wati, dan pada tahun 1479 ia diangkat menjadi pangeran dakwah Islam, yang dilakukannya melalui diplomasi dengan kerajaan tetangga.
Sunan Gunung Jati berusaha mempengaruhi kerajaan-kerajaan yang belum memeluk Islam ketika Cirebon resmi berdiri sebagai Kerajaan Islam yang bebas dari kekuasaan Pajajaran.
Ia menyebarkan Islam dari Cirebon ke wilayah lain di Jawa Barat, antara lain Majalengka, Kuningan, Kawali (Galuh), Sunda Kelapa, dan Banten.
Pada tahun 1480, Sunan Gunungjati membangun Masjid Agung Sang Ciptarasa. Sultan Demak dan Walisongo memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan masjid ini.
Sunan Kalijogo diklaim juga menyumbangkan tiang gulungan. Masjid ini juga sering dimanfaatkan sebagai tempat berkumpulnya Walisongo untuk membahas isu-isu terkini.
Itulah Urutan Wali Songo Beserta Nama Aslinya dan Biografinya. Semoga pembahasan kali ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan. (*)
Simak berita dan artikel menarik lainnya di Google News.