CIREBON, RAKCER.ID– Karena kesamaan nada dan ritme antara lagu Malaysia Helo Kuala Lumpur dan lagu Indonesia Halo-Halo Bandung, lagu ini mendapat banyak perhatian.
Komposer lagunya, Ismail Marzuki juga tak kalah terkenalnya dan menjadi sorotan.
Profil Ismail Marzuki
Komposer Indonesia Ismail Marzuki lahir di Jakarta pada tanggal 11 Mei 1914.
Baca Juga:Sejarah Lagu ‘Halo Halo Bandung’ Ciptaan Ismail Marzuki yang Kini Dijiplak Negara MalaysiaVIRAL!! Lagu ‘Halo Halo Bandung’ di Jiplak Negara Malaysia Menjadi ‘Hello Kuala Lumpur’ : Netizen Indo Geram
Nama aslinya adalah Ismail, sedangkan Marzuki diambil dari nama ayah kandung yang membesarkannya.
Ibunda Ismail diketahui meninggal dunia saat ia masih kecil. Ismail sendiri berdarah Betawi dan tinggal di kawasan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.
Sang ayah, pemilik bengkel, juga berprofesi sebagai pemain rebana, yang biasa disebut seni menyanyi.
Tak heran jika Ismail akhirnya mengembangkan kecintaan terhadap seni musik yang mengisi kesehariannya.
Ismail menjadi anggota ansambel musik Lief Java yang dulu bernama Rukun Anggawe Santoso pada tahun 1923.
Kemampuan Ismail Marzuki sebagai musisi, penyanyi, dan penyair lagu semakin terasah berkat kolaborasi tersebut.
Ismail Marzuki secara bertahap mulai menulis lagu juga, mengambil inspirasi dari berbagai lagu yang didengarnya.
Baca Juga:Sejarah dan Silsilah Wali Songo Beserta Asalnya yang Jarang DiketahuiResmi Dirilis!! APPLE Perkenalkan iPhone 15 dengan Harga Paling Murah Ternyata Hanya 12 Juta Saja
Dari musik country hingga simfoni karya Schubert, Mozart, Schumann, dan Mendelssohn, beragam lagu dapat menjadi inspirasi.
Ismail Marzuki juga tergabung dalam orkestra radio di Hoso Kanri Kyoku, sebuah stasiun radio militer Jepang, dan tetap di sana hingga nama stasiun tersebut diubah menjadi Radio Republik Indonesia (RRI).
Namun Ismail Marzuki meninggalkan RRI ketika Belanda datang dan kembali setelah stasiun radio diambil alih.
Ia sukses menciptakan lagu pemilu yang pertama kali disiarkan pada pemilu 1955.
Penyakit paru-paru menjadi penyebab meninggalnya Ismail Marzuki pada 25 Mei 1958, dalam usia 44 tahun.
Rahmi Asiah, anak tunggalnya, menyaksikan ia meninggal dunia di pangkuan istrinya Eulis.
TPU Bivak Karet di Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, menjadi tempat pemakaman jenazah Ismail Marzuki.
Perjalanan Karir dan hidup Ismail Marzuki
Ismail tidak bisa lepas dari musik karena ia sudah sering mendengarkannya sejak masih bayi.
Dia sering mempelajari alat musik baru sebagai seorang anak.
Ia berlatih bermain piano, gitar, biola, saksofon, dan harmonium hingga akhirnya menjadi terampil.