Ismail bergabung dengan musik Lief Java, awalnya Rukum Anggawe Santoso, saat remaja.
Ia sekaligus bisa tampil sebagai instrumentalis, vokalis, dan penulis lirik dalam kemitraan ini.
Selain itu, Ismail Marzuki tercatat pernah bergabung dengan orkestra radio di stasiun radio militer Jepang Hoso Kanri Kyoku.
Ismail senang menciptakan musik dan lirik lagu.
Dari situlah banyak lagunya yang langsung populer.
Baca Juga:Sejarah Lagu ‘Halo Halo Bandung’ Ciptaan Ismail Marzuki yang Kini Dijiplak Negara MalaysiaVIRAL!! Lagu ‘Halo Halo Bandung’ di Jiplak Negara Malaysia Menjadi ‘Hello Kuala Lumpur’ : Netizen Indo Geram
Bahkan karya-karya Ismail Marzuki pun tak lekang oleh waktu dan enak didengarkan saat ini.
Lagu-lagu Ismail Marzuki kerap dinyanyikan kembali atau di-cover oleh para musisi.
Rayuan Pulau Kelapa, Juwita Malam, Wanita, Melati di Tapal Batas, Di Wajahmu Aku Melihat Bulan, Aryati, Cover Letter, dan masih banyak lagi lagu karya Ismail Marzuki hanyalah sedikit dari gubahannya.
Saat Ismail baru berusia 17 tahun, ia menulis lagu debutnya, Wahai Sarinah.
Teman-teman Ismail memberinya julukan Bing Crosby Kwitang karena suaranya yang dalam dan nadanya yang enak didengar. sebuah Bing Crosby
Sementara lagu-lagu Ismail seperti Daun Bunga, Indonesia Pusaka, Gagah Perwira, dan Halo-Halo Bandung dijadikan motivasi perlawanan.
Usai acara Bandung Lautan Api, lagu upbeat ini menggugah semangat perlawanan.
Visi Ismail tentang Bandung diwujudkan dalam lagu ini.
Baca Juga:Sejarah dan Silsilah Wali Songo Beserta Asalnya yang Jarang DiketahuiResmi Dirilis!! APPLE Perkenalkan iPhone 15 dengan Harga Paling Murah Ternyata Hanya 12 Juta Saja
Karena Ismail bertemu cinta jodohnya di sana, Bandung mempunyai tempat istimewa dalam hidupnya.
Ya, Eulis Zuraida, istrinya, adalah mojang Bandung.
Saat Ismail pindah ke Bandung, Eulis Zuraida juga tergabung dalam grup musik tempatnya bekerja.
Lirik Halo-Halo Bandung aslinya muncul dalam bahasa Sunda.
Ismail sebaliknya dengan penuh semangat menyanyikan Halo-Halo Bandung dengan lirik bahasa Indonesia menyusul episode Bandung Lautan Api yang mana Bandung dibom oleh pasukan sekutu.
Lagu tersebut sukses menginspirasi warga Bandung dan sekitarnya untuk berjuang.
Halo-Halo Bandung sukses menjadi lagu yang mempersatukan negeri dan membangkitkan kenangan positif sebagai representasi nasionalisme yang begitu kuat.
Selain Halo-Halo Bandung, Ismail Marzuki juga menyanyikan sejumlah lagu tentang mekarnya kota Bandung untuk mengungkapkan kecintaannya terhadap kota tersebut.
Seperti Bandung Selatan di waktu Malam dan Sapu Tangan dari Bandung Selatan.