Menanam pohon disekitar area sungai. Guna mempertahankan kelestarian sungai dan menciptakan sumber mata air baru dari tanaman pohon yang ditanam. Sudah dilakukan.
Itu, sebagai ikhtiar pemerintah daerah untuk mengurangi tingkat pencemaran air sungai. Tapi ujungnya kata Ayu kembali pada kesadaran masyarakatnya.
“Kita tidak pernah putus asa terus berupaya bekerja memberikan edukasi, memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat,” katanya.
Baca Juga:Jawab Keluhan Dewan Soal PerizinanEselon II Jelang Pensiun Didorong Jadi Pj Bupati, Siapakah Dia?
“Kalau lingkungan bersih, lingkungan sehat, keluarga juga menjadi sehat juga,” lanjutnya.
Sebelumnya, pemerintah daerah diminta serius menangani persoalan sungai. Pasalnya, sudah 7 sungai di Kabupaten Cirebon yang kondisi airnya tercemar, sangat mengkhawatirkan.
Tidak mudah memang. Tapi perlu dilakukan. Agar ekosistem sungai bisa terus aman keberlangsungannya. Salah satu Aktivis Lingkungan di Cirebon, Deddy Majmoe menekankan, perlunya kesadaran kolektif dari semua unsur.
Karena pencemaran air sungai, salah satu penyebabnya karena bercampurnya sampah dan limbah diperairan sungai. Hampir mayoritas sungai-sungai tercemar yang telah disebutkan oleh DLH, faktor penyebabnya karena persoalan sampah tersebut.
“Pemda harus serius menangani masalah air sungai. Sampah itu menjadi salah satu bagian dari penyebabnya,” kata Deddy.
“Alangkah baiknya pola penyadarannya tidak hanya dilakukan dalam kegiatan seremonial saja, yang manfaatnya saat itu juga. Padahal biaya besar,” pungkasnya. (zen)