Artinya: Sifat keras hati, angkara murka, licik, hanya bisa dikalahkan dengan sikap yang lembut dan penuh kesabaran. Pepatah ini juga mengajarkan bagi setiap manusia untuk selalu menjaga hati dari godaan setan yang penuh hawa nafsu, serta saling memaafkan terhadap sesama.
“Ojo gumunan, ojo getunan, ojo kagetan, ojo aleman.”
Artinya: Menjadi manusia jangan mudah heran, jangan mudah menyesal, jangan mudah terkejut, dan jangan manja. Jangan mudah heran dan terkejut setiap kali ada hal baru di dunia yang sungguh mengagumkan. Bersikaplah dengan bijak, agar tidak terjerumus pada hal-hal yang menyesatkan. Selain itu, manusia juga harus belajar menjadi pribadi yang mandiri yang tidak bergantung, karena tidak ada hal yang selamanya.
Petuah Jawa Sunan Kalijaga Penuh Kebijaksanaan
“Ojo ketungkul marang kalungguhan, kadonyan kan kemareman.”
Artinya: Menjadi manusia jangan terlena dengan jabatan dan hal-hal yang bersifat duniawi. Semua hal yang yang dilakukan untuk tujuan kepuasan pribadi atau memenuhi ego hanya akan membawa dampak buruk bagi diri sendiri. Sebaliknya, setiap manusia harus terus belajar untuk menekan ego dan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama.
“Ojo adigang, adigung, adiguno.”
Baca Juga:Peran Wali Songo dalam Penyebaran Islam di NusantaraKisah Sunan Gunung Jati, Ahli Pendidikan dan Strategi Perang yang Berdakwah Lewat Jalur Politik
Artinya: Jadi orang jangan sok berkuasa, sok besar, dan sok paling sakti. Sifat-sifat ini penuh dengan hal-hal negatif lainnya bisa membuat seseorang terjerumus dan tersesat. Berusahalah menjadi orang yang baik dan bermanfaat, tidak menjadi orang pemalas yang hanya menggantungkan diri dan memanfaatkan kelebihan orang lain untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya.
“Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpo Bondo.”
Artinya: Berani berjuang walaupun tanpa membawa massa, mampu menang tanpa merendahkan dan mempermalukan orang lain, menjadi orang yang berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan, dan menjadi kaya tanpa didasari harta benda.
Petuah Jawa Sunan Kalijaga Bermakna Dalam
“Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan.”
Artinya: Jangan mudah sakit hati ketika tertimpa sebuah musibah, jangan sedih ketika kehilangan sesuatu. Pada dasarnya, musibah yang menimpa manusia merupakan ujian dan cobaan dari Allah, yang bisa jadi kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri. Meskipun hal yang wajar, perasaan sakit hati dan sedih tidak perlu berlarut-larut karena tidak ada yang abadi di dunia ini. Semua hanya sementara yang bisa berakhir kapan saja.