CIREBON,RAKCER.ID – Kata Kata Bijak Sunan Drajat Penuh dengan makna untuk menuntun kita, Raden Qasim atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Drajat merupakan salah satu Waliyullah yang ada di Jawa Timur. Tepatnya di wilayah pantai utara Kabupaten Lamongan.
Sunan Drajat merupakan adik dari Sunan Bonang, Tuban. Kedua wali ini adalah anak dari Sunan Ampel yang menyebarkan agama Islam di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
Simak Ulasan Lengkap Tentang 7 Kata Kata Bijak Sunan Drajat
Sunan Drajat merupakan anggota Wali Songo yang mengembangkan dakwah Islam melalui jalur pendidikan moral. Ia juga dikenal sebagai wali yang punya kepudulian tinggi terhadap masyarakat miskin.
Baca Juga:10 Petuah Jawa Sunan kali Jaga dan Artinya Penuh Makna Untuk KehidupanPeran Wali Songo dalam Penyebaran Islam di Nusantara
Dalam buku Atlas Wali Songo, karya Agus Sunyoto menyebut bahwa Sunan Drajat mendidik masyarakat sekitar untuk memperhatikan nasib kaum fakir miskin, mengutamakan kesejahteraan umat, dan memiliki empati.
“Sunan Drajat memiliki etos kerja keras, kedermawanan, pengentasan kemiskinan, usaha menciptakan kemakmuran, solidaritas sosial, dan gotongroyong. Sunan Drajat juga mengajarkan kepada masyarakat teknik-teknik membuat rumah dan membuat tandu,” tulis Agus Sunyoto dalam bukunya.
1. Memangun resep tyasing Sasoma (kita selalu membuat senang hati orang lain)
2. Jroning suka kudu éling lan waspada (di dalam suasana riang kita harus tetap ingat dan waspada)
3. Laksmitaning subrata tan nyipta marang pringgabayaning lampah (dalam perjalanan untuk mencapai cita-cita luhur kita tidak peduli dengan segala bentuk rintangan)
4. Mèpèr Hardaning Pancadriya (kita harus selalu menekan gelora nafsu-nafsu)
5. Heneng-Hening-Henung (dalam keadaan diam kita akan memperoleh keheningan dan dalam keadaan hening itulah kita akan mencapai cita-cita luhur).
Baca Juga:Kisah Sunan Gunung Jati, Ahli Pendidikan dan Strategi Perang yang Berdakwah Lewat Jalur PolitikMemahami Kisah Teladan Wali Songo Yang Merupakan Tokoh Penyebar Islam di Pulau Jawa
6. Mulya guna Panca Waktu (suatu kebahagiaan lahir batin hanya bisa kita capai dengan salat lima waktu)
7. Mènèhana teken marang wong kang wuta, Mènèhana mangan marang wong kang luwé, Mènèhana busana marang wong kang wuda, Mènèhana ngiyup marang wong kang kodanan.
(Berilah tongkat pd orang buta, berilah makan pada orang yang lapar, berilah pakaian pada orang yang telanjang, berilah tempat berteduh pada orang yang kehujanan, berilah ilmu agar orang menjadi pandai, sejahterakanlah kehidupan masyarakat yang miskin, ajarilah kesusilaan pada orang yang tidak punya malu, serta beri perlindungan orang yang menderita)