Karna disini tempat dimana setiap kejadian, ingatan (bahkan kejadian traumatic) tersimpan dengan sangat baik. Pada akhirnya pikiran bawah sadar menggerakan perilaku atau kebiasaan kita berdasarkan apa yang sudah kita ketahui dan kita anggap sebelumnya.
Critial Area
Berada di antara pikiran sadar dan bawah sadar, berfungsi sebagai “antisuggestive barriers” atau pertahanan pikiran bawah sadar (filterpikiran)
Sering di analogikan sebagai “polisi pikiran” atau penjaga yang melindungi. Critical Area adalah pintu masuk sebuah informasi untuk masuk ke pikiran bawah sadar dan menetap menjadi sebuah belief atau sebaliknya sisa berfungsi sebagai pintu keluar informasi terdalam yang selama ini kita jaga keberadaanya.
Baca Juga:4 Tanda Kalo Kamu Lelah Secara Mental dan Bukan PemalasApa Self Love Langue mu? Yuk, Kenali 5 Jenis Bahasa Cinta Pada Diri Sendiri!
Dalam konsep terapi psikologis, ketika sedang melakukan relaksasi tubuh kita tidaklah tertidur sepenuhnya, tapi critical area kitalah yang menjadi “kurang waspada”
Lantas, Apa yang Perlu Kita Lakukan Terhadap Pikiran Kita Sendiri?
1. Mengenali pikiran kita sendiri
Kita bukanlah selalu pikiran kita, tapi pikiran bisa kita jadikan “sahabat” baik dalam berbagai keputusan hidup, dengan mengenali pikiran sendiri kita dapat berkomunikasi dengan baik dan tidak “di kendalikan” olehnya.
2. Mengelola pikiran yang kita miliki
Ketika kita terlalu di kendalikan oleh pikiran atau ingatan masa lalu maupun masa depan, pada akhirnya akan muncul beberapa hal yang menghambat diri sendiri seperti : overthingking, merasa insecure dll.
3. Memaksimalkan potensi pikiran
Melalui berbagai teknik (mindfulness, relaksasi, visualisasi dan afirmasi) pada akhirnya kita bisa memilih informasi yang ingin kita terima dan sejumlah ingatan buruk yang ingin kita lepaskan.
Nah, itu tadi tiga jenis pikiran yang ada dalam diri manusia. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan mengenai ilmu psikolog.(*)
Simak berita dan artikel menarik lainnya di Google News.