4. Ikan Terubuk (Tenualosa Macrura)
Karena nilai ekonominya yang cukup besar, khususnya di wilayah Riau, ikan ini menjadi favorit nasional dan kebanggaan Indonesia.
Ikan terubuk merupakan salah satu jenis ikan tertentu yang berkembang biak sepanjang tahun di wilayah Sumatera Utara sekitar Sungai Siak dan Labuan Bilik. Ikan ini memiliki gaya hidup yang sangat tidak biasa dan dapat menghasilkan antara 60 hingga 200 ribu telur.
Ikan ini biasanya hidup di lautan, namun bila sudah waktunya berkembang biak, ia bermigrasi ke muara. Ikan karang kecil tersebut akan meninggalkan muara dan kembali setelah 30 hari untuk bertelur sendiri seperti induknya.
Baca Juga:7 Fakta Unik Tentang Lumba – Lumba : Selain Cerdas Mamalia Laut Satu Ini Ternyata Tak Sepenuhnya Baik Loh !10 Destinasi Tempat Wisata Pantai yang Menakjubkan di Gunung Kidul Yogyakarta
Populasi ikan ini menurun akibat penangkapan ikan yang tidak selektif, penangkapan ikan yang berlebihan, dan faktor lainnya.
5. Pesut Mahakam
Pesut Mahakam merupakan mamalia air tawar yang bentuknya mirip dengan lumba-lumba namun dengan moncong yang relatif datar, oleh karena itu disebut “lumba-lumba air tawar”.
Berdasarkan data tahun 2007, populasi lumba-lumba Mahakam hanya berjumlah 50 individu dan merupakan yang tertinggi dalam daftar satwa Indonesia yang terancam punah. Di seluruh dunia, populasi lumba-lumba yang dilindungi secara hukum hanya ditemukan di 3 lokasi:
Sungai Mahakam, Sungai Irawadiy, dan Sungai Mekong. Namun lumba-lumba di dua lokasi di sungai Mekong dan Irrawady diyakini telah punah.
6. Lopis atau Belida (Chitala lopis)
Lopis atau Belida (Chitala lopis) adalah spesies ikan yang termasuk dalam famili ikan Notopteridae. Belida, nama sungai yang menjadi habitat ikan ini di Sumatera Selatan, merupakan salah satu spesies yang sangat terkenal di Indonesia.
Belida dapat ditemukan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya.
Namun, karena kualitas sungai sedang rusak dan terancam punah, saat ini sangat sulit untuk menemukannya. Organisasi penelitian sedang berupaya mengembangkan teknologi budidaya.
Di Kalimantan Selatan, Balai Budidaya Air Tawar Mandiangain berupaya membudidayakan, mengembangbiakkan, dan menghasilkan benih ikan belida hingga tahun 2005.
Baca Juga:10 Makanan Unik Sekaligus Aneh yang Ada di Dunia, Ada yang Berani Mencobanya?Rekomendasi 7 Film Horor dari Kisah Nyata yang Bikin Merinding !
7. Hiu Paus (Rhincodon Typus)
Spesies hiu pemakan plankton terbesar, yang sering dikenal dengan nama hiu paus, ditemukan di lautan lepas Indonesia. Meski termasuk spesies hiu dan berukuran cukup besar, ikan ini tidak berbahaya bagi manusia.