Ukurannya sekitar 1 cm dan memiliki tubuh berwarna kuning dengan garis-garis hijau terang dan kepala berwarna hitam. Tomcat biasanya ditemukan di dekat saluran air dan berpindah ke daerah kering saat musim hujan.
Oleh karena itu, teman-teman harus mewaspadai kehadiran tomcat selama musim hujan ini. Jika Anda melihat hewan ini di rumah atau di sekitar kamar mandi, jangan pernah menyentuhnya.
4. Lalat Tsetse
Serangga paling berbahaya berikutnya adalah lalat tsetse, yang memiliki gigitan mematikan di Afika. Lalat ini sering menghisap darah hewan dan manusia, menyediakan jalan masuk bagi racun dan penyakit.
Baca Juga:8 Destinasi Wisata di Kulon Progo yang Menakjubkan !10 Objek Wisata Di Magelang yang Pastinya Sangat Menawan !
Proses penghisapan darah ini juga merupakan cara untuk menyerang lawan dan menyebabkan musuh mengalami penyakit tidur.
Tanpa perawatan yang tepat, penyakit tidur dapat menyebabkan kematian. Gejala pertama dari serangan lalat tsetse adalah luka, ruam dan gatal-gatal di tempat gigitan.
Hal ini diikuti dengan rasa lemas yang berkepanjangan, demam, nyeri otot, sakit kepala, dan penurunan berat badan. Orang yang digigit lalat tsetse menderita gangguan tidur, insomnia, dan gangguan kepribadian.
5. Japanese Giant Hornet
Japanese Giant Hornet, seperti namanya, adalah salah satu serangga terbesar dan paling mematikan di dunia. Ukuran dewasa Hornet ini dikatakan mencapai 4 cm dan lebar sayapnya 6 cm.
Setiap Hornet membawa racun yang dapat merusak sistem saraf dan membunuh jaringan di sekitarnya, sehingga sangat mematikan bagi manusia.
Faktanya, spesies ini telah menyebabkan sekitar 30 hingga 40 kematian warga sipil Jepang karena sengatannya.
6. Semut Peluru
Menurut penelitian, semut peluru dengan panjang rata-rata 3 cm merupakan spesies semut terbesar.
Baca Juga:5 Tips untuk Meningkatkan Skill Dasar Dalam Bermain Futsal7 Tips Latihan Fisik Agar Tidak Cepat Lelah Dalam Bermain Sepak Bola
Karena racun Poneratoxin dari tubuh semut peluru dapat melumpuhkan manusia, gigitannya diyakini jauh lebih berbahaya dibandingkan lebah raksasa Jepang.
Gigitan semut ini sangat menyakitkan sehingga terasa seperti ditembak peluru, oleh karena itu dinamakan semut peluru.
Untungnya, semut peluru banyak ditemukan di wilayah timur yang ekstrem seperti Honduras dan Paraguay. (*)