RAKCER.ID – IDCamp 2023, program CSR Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) di bidang pendidikan digital kembali digelar dengan dua kelas baru untuk peserta dan para alumninya.
Kedua kelas tersebut menjawab tingginya kebutuhan talenta digital Indonesia dengan keahlian data science dan cybersecurity.
IDCamp 2023 diisi delapan alur pembelajaran, yakni Developer untuk Android, Front-End Web, Machine Learning, Back-End, Multiplatform App, React, DevOps Engineer, serta Data Scientist.
Baca Juga:Peluang Untung dari Fluktuasi Harga Emas di Perdagangan Berjangka Komoditi Menjelang Akhir Tahun37 Pembeli Rumah The Golden Mansion Ikuti Akad Kredit Masal
Program ini membutuhkan waktu penyelesaian studi sekitar 3-4 bulan lamanya. Seluruh alur pembelajaran akan dimulai dari tingkat dasar (basic) dan pemula (beginner), menengah (intermediate), hingga profesional (expert).
Selain itu IDCamp juga menyediakan kelas Cybersecurity yang akan dibuka pada bulan November 2023 mendatang.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengatakan, Indonesia baru mampu menghasilkan sekitar 100-200 ribu talenta digital per tahun.
Angka ini masih tergolong sedikit jika mengacu pada data tentang pemenuhan kebutuhan 9 juta talenta digital pada 2030 dengan rata-rata kebutuhan 600 ribu talenta pertahunnya.
“Tahun ini, kelas baru yang sesuai dengan kebutuhan dan tren telah ditambahkan termasuk program alumni untuk memberikan manfaat lebih kepada 180 ribu peserta IDCamp sebelumnya,” ujar Vikram.
Melalui program ini, Indosat memiliki tujuan menghasilkan ribuan talenta digital yang telah tersertifikasi dari IDCamp serta dapat membuka peluang kerja bagi mereka di masa depan.
“Kami yakin IDCamp mampu mendorong lahirnya generasi muda digital berbakat yang mampu bersaing secara global dan mengatasi berbagai tantangan serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia,” tambah Vikram.
Baca Juga:Berusia Lebih dari 400 Tahun, Pencucian Peti Sikuntul Berlangsung SakralJalin Silaturahmi dengan Forkopimda, Siap Songsong UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam, mengatakan berdasarkan hasil riset, Indonesia tercatat memiliki nilai ekonomi digital sebesar Rp1.408 triliun pada 2022. Nilai ini diperkirakan melonjak menjadi Rp3.216 triliun pada 20272.
Kondisi ini menjadi peluang yang baik bagi para developer muda yang produktif sekaligus mampu menciptakan solusi kreatif yang dibutuhkan oleh masyarakat dan pada akhirnya berkontribusi pada ekonomi digital Indonesia.”
“Kami mengapresiasi upaya Indosat lewat IDCamp dalam memenuhi kebutuhan talenta digital Indonesia untuk menjadi bekal dalam meningkatkan kapasitas talenta mereka di era digital,” katanya.