CIREBON, RAKCER.ID – Harga emas di perdagangan berjangka komoditi masih relatif stabil. Namun menjelang akhir tahun, banyak momentum peluang cuan dari fluktuasi harga emas di perdagangan berjangka komoditi.
Kepala Cabang PT. Equityword Futures (EWF) Cirebon, Ernest Firman mengulas, emas masih jadi komoditas favorit para trader. Dinilai cenderung minim resiko namun tetap profit. Asal jeli memanfaatkan momentum.
Menurut Ernest Firman, harga emas saat ini masih berkutat di kisaran US$1.900 per troy ons. Harga ini telah bertahan sejak sepekan terakhir setelah The Fed mempertahankan suku bunga 5 persen melalui Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting.
Baca Juga:37 Pembeli Rumah The Golden Mansion Ikuti Akad Kredit MasalBerusia Lebih dari 400 Tahun, Pencucian Peti Sikuntul Berlangsung Sakral
“Untuk fluktuasi harga emas kondisi saat ini setelah minggu kemarin pengumunan The Fed Meeting, mereka di Amerika menetapkan suku bunga belum berubah yaitu 5 persen. Sehingga harga emas belum mengalamani penurunan lumayan masih US$1.900 per troy ons,” katanya.
Berdasarkan prediksi, suku bunga yang stabil tetap berpengaruh pada harga emas. Dalam waktu dekat, harga emas besar kemungkinan akan terdepresiasi. Karena itu, sekarang adalah momentum tepat bagi para trader masuk pasar dengan posisi jual.
Itupun diperkuat perkiraan The Fed bakal menaikan suku bunganya di bulan November atau Desember. Otomatis, dolar Amerika bakal menguat. Hal itu berbanding terbalik dengan makin lemahnya harga emas. Para trader direkomendasi untuk bersiap memanfaatkan peluang cuan.
“Nasabah day trader (trader yang memanfaatkan naik turun harga cepat) mereka bisa membuka posisi jual duluan. Karena harga masih baik sekitar US$1.910 sampai US$1.900 per troy ons. Di saat harga emas turun di situ saatnya menutup posisi beli,” katanya.
Sementara bagi long term trader (trader yang memanfaatkan naik turun harga jangka panjang) juga direkomendasikan untuk bersiap memanfaatkan prediksi turunnya harga emas.
“Trader yang sifatnya long term, misalnya sampai akhir tahun ini, dapat
digunakan pelaku pasar untuk membuka posisi beli di beberapa harga murah. Membuka posisi beli di beberapa titik ketahanan bawah yang memiliki beberapa level menjadi strategi menarik untuk para pelaku pasar membuka posisi beli,” katanya.