GARUT. RAKCER.ID – Melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), atau CSR-nya, PT PLN (Persero) telah menjalankan berbagai program yang memberikan kontribusi besar pada kehidupan masyarakat dan lingkungan.
Melalui Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah (UIT JBT) – UPT Cirebon pun meresmikan program TJSL berupa ruang belajar di Kampung Stamplat, Desa Pamawa, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jumat (29/09).
Progam TJSL yang disalurkan melalui Pondok Pesantren Darul Hidayah ini, merupakan wujud peran aktif PT PLN (Persero) untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SGDs) 2030.
Baca Juga:Badan Kesejahteraan Masjid se-Kota Cirebon Dikukuhkan KemenagHZM dan Lucky Hakim Tukar Pikiran Soal Strategi Pemenangan
Progam TJSL ini sudah dilaksanakan mulai Semester 1 Tahun 2023, dan secara simbolis diserahkan oleh PT PLN (Persero) kepada Yayasan Darul Hidayah dihadapan Deputi I Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta Bupati Kabupaten Garut dalam acara peluncuran Dasboard Penanggulangan Kemiskinan Ekstrim.
Pembina Yayasan Darul Hidayah, Aceng Wawan S mengungkapkan, kondisi awal ruang belajar Pondok Pesantren Darul Hidayah sangat tidak layak untuk kegiatan KBM.
Atap bangunan dibeberapa sisi sudah sangat rapuh dan hampir roboh, sehingga tidak jarang para santri terpaksa saling berhimpitan saat belajar, untuk menghindari titik kebocoran. Sarana penunjang kegiatan pembelajaran juga terbatas.
Oleh karena itu, dengan hadirnya program TJSL ini, kini ruang belajar di Ponpes tersebut bisa lebih reprsentatif untuk para santri.
“Santri menjadi lebih tenang dan semangat belajar setelah progam TJSL ini selesai direalisasikan dan mulai digunakan. Saat ini, sarana belajar di pondok Pesantren Darul Hidayah sudah sangat memadai,” ungkap Aceng.
Sementara itu, Manager UPT Cirebon, Yaya Supriman mengatakan, tak hanya melakukan perbaikan sarana pendidikan, progam TJSL ini juga menambahkan aspek pengembangan kompetensi, berupa sertifikasi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K), serta pengembangan kewirausahaan pengolahan kopi dan kentang, sehingga Ponpes tersebut didorong mandiri secara ekonomi, bahkan untuk masyarakat sekitar.
“Program TJSL di Kampung Stamplat ini merupakan wujud komitmen serta kepedulian kami terhadap peningkatan kualitas pendidikan, khususnya di lokasi yang dekat dengan jaringan transmisi PLN,” kata Yaya dalam keterangan resminya kepada Rakcer.id.